JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Diduga disebabkan kondisi bangunan sudah tidak layak, sebuah rumah berbahan beton di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang mengalami roboh pada Minggu (6/10/2024) malam.
Naasnya, saat kejadian di dalam rumah ada 4 orang hingga menyebabkan 1 orang diantaranya meninggal dunia tertimpa bangunan. Sementara 3 orang lainnya mendapat perawatan di RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran.
Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut, Senin (7/10/2024). Menurutnya, saat kejadian rumah milik Tamrin (52) sedang kedatangan 2 orang tamu dari Singorojo, Kabupaten Kendal.
“Lokasi kejadian merupakan tempat usaha pak Tamrin yaitu pengepul rongsok, dan lokasi rumah memang berada di perengan atau tebing. Bagian bangunan depan atau atas difungsikan sebagai ruang tamu, dan bagian belakang atau bagian bawah digunakan untuk mensortir rosok,” ungkapnya kepada wartawan.
Selanjutnya, sekitar pukul 19.30 Wib saat ngobrol bersama tamu tiba-tiba bangunan rumah tersebut roboh ke belakang. Menyebabkan salah satu tamunya bernama Senadi (38) mengalami luka parah pada bagian kepala dan dada. Warga Singorojo Kabupaten Kendal itu meninggal di lokasi kejadian.
Sedangkan rekannya Mas’ud (35) juga warga Singorojo, mengalami luka -uka dan dilarikan ke RSUD Ungaran. Satu korban lainnya, Siti Aminah (45), merupakan pegawai Tamrin saat kejadian berada di bagian bawah rumah, juga mengalami luka-luka. Tamrin yang saat itu njagongi tamu juga mengalami luka-luka.
“Total ada 4 korban, dan yang 1 korban meninggal dunia,” pungkas Kapolres.
Kapolsek Ungaran Kompol Giri Narwantono didampingi Kapolsubsektor Ungaran Timur Iptu Jarot Hartono menambahkan, Senin (7/10/2024) pagi sudah dilakukan evakuasi maupun pemeriksaan di lokasi kejadian melibatkan BPBD Kabupaten Semarang, relawan dan warga sekitar.
“Garis Polisi masih terpasang di TKP, dan dibantu BPBD dalam proses pemeriksaan di lokasi kejadian. Dapat dipastikan bahwa sudah tidak ada korban lain di lokasi kejadian,” jelasnya.
Menanggapi video amatir yang beredar bahwa ada korban anak-anak yang merupakam salah satu anak pemilik rumah, Kompol Giri menegaskan bahwa saat kejadian anak Tamrin berada di rumah lain bersama istrinya.
“Tidak ada korban anak-anak, pak Tamrin mempunyai 2 unit rumah. Rumah yang roboh digunakan usaha rosok, dan rumah yang satunya sebagai tempat tinggal. Saat kejadian anak-anak pak Tamrin berada di rumah yang ditinggali bersama keluarga,” pungkasnya. (muz)