JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Maju nyaleg di Dapil 1 Jawa Tengah, Hans Christian Hosman bertemu dengan sejumlah ormas kepemudaan di Semarang, antara lain Lindu Aji dan pengurus Karang Taruna se-Jateng.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lindu Aji, Heru Supriyono yang hadir saat itu menyatakan ketertarikannya dengan sosok anak musa artis, yang mau terjun ke dunia politik.
“Saya senang dan tertarik ini dengan Hans Hosman, muda dan artis mau turun mencalonkan anggota dewan. Padahal lebih enak jadi artis, memperdalam dunia aktingnya lebih banyak gajinya, duduk manis akting,” katanya di Rosti Cafe, Semarang, Rabu 18 Juli 2018.
Heru mengungkapkan, menjadi artis hidupnya lebih enak, dan penghasilannya dibandingkan lebih besar daripada menjadi anggota dewan.
“Ini lain, orang yang sudah enak main film, banyak kontrak, kok mau kembali turun kebawah, yang belum tau hasilnya berapa,” ungkapnya.
Dia berpesan bila ingin serius menjadi anggota dewan, untuk dapat menjaga keragaman umat beragama dan budaya.
“Tetapi, kalau komitmen betul-betul ingin jadi, tolong bisa menggunakan sila pertama pancasila, yaitu ketuhanan maha esa, dan mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan kebhinnekaan,” ucapnya.
Menurutnya, tantangan setiap pejabat atau anggota dewan harus setia dengan pancasila, namun pemerintah dan legislatif sekarang ini hanya duduk dibalik kebohongan.
Di ormas Lindu Aji, terdapat berbagai pemuda dari macam golongan, tingkat pendidikan, dan ras atau suku.
“Dari pendidikan Profesor sampai bawah ada. Dari TNI Polri ada, dari pekerjaan apapun ada. Anggotan kita dari Arab, Jawa, Cina singkatannya Arwana. Kalau mau masuk sini kuasai dulu budayanya. Pelajari budaya, dan karakternya,” jelasnya.
Sementara itu, Bacaleg Partai Nasdem Dapil 1 Jawa Tengah, Hans Christian Hosman mengungkapkan ketertarikannya terjun kedunia politik berdasarkan jiwa sosialnya, yang ingin membantu semua orang, dan memajukan dunia seni di kancah parlemen.
“Menurut saya dunia politik memang lebih berat dari pada dunia film. Namun yang mendasari adalah jiwa sosial. Kalau masuk dunia politik, saya bisa membantu ke semua orang secara masif,” ungkapnya.
Datang ke Jawa Tengah, ia tidak ingin sekedar janji, namun benar-benar dapat menggerakan para pemuda dapat membangun provinsinya.
“Jika anak-anak muda bisa bergerak, angka kemiskinan di Jateng ini akan berkurang. Saya tidak akan menjanjikan yang dinggap klise seperti memajukan, mensejahterakan rakyat. Namun kami hanya mendorong warga jawa tengah untuk maju dari bidang kesenian, pariwisata dan olahraga,” tandasnya.(bis/ud)