Bhakti BCA Ajak Generasi Muda Jaga Warisan Budaya Wayang

BHAKTI BCA : Jajaran manajemen BCA bersama perwakilan sekolah, Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Kemendikbud serta pelaku seni secara simbolis dalam pembukaan Bhakti BCA Wayang for Student di Semarang. FOTO : Aning Karindra/Jateng Pos
BHAKTI BCA : Jajaran manajemen BCA bersama perwakilan sekolah, Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Kemendikbud serta pelaku seni secara simbolis dalam pembukaan Bhakti BCA Wayang for Student di Semarang. FOTO : Aning Karindra/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Bhakti BCA kembali mengajak generasi muda untuk aktif  dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya wayang. Kali ini Bhakti BCA Wayang for Student dengan tema Wayang Extravaganza menyasar siswa SMP di Kota Semarang.

Ratusan siswa dari berbagai SMP tampak antusias mengikuti jalannya acara salah satunya pementasan wayang di Majapahit Convention Semarang, Sabtu (24/11) kemarin. Mereka memainkan lakon wayang seperti, Gathutkaca Lahir, Aji Narantaka, Gathutkaca Karma, Gathutkaca Krida, Gathutkaca Ratu, dan Gathutkaca Wisuda.

Penampilan mereka disaksikan oleh teman mereka sendiri para pelajar sekolah, dengan tujuan agar ada komunikasi dua arah antara pemain dan penonton. Tidak sekadar menampilkan lakon wayang yang kental dengan budaya Jawa, pertunjukkan wayang orang para siswa itu dikemas mengikuti perkembangan zaman saat ini agar lebih menarik.

Baca juga:  98% Nasabah BCA Transaksi Lewat Digital

Seperti penampilan siswa SMP Mataram Semarang dalam lakon Gathutkaca Lahir. Pada skenario Dewi Arimbi melahirkan Jabang Tetuka (Bayi Gathutkaca), dan ingin mengirim bayinya ke Kawah Candradimuka dia berkomunikasi dengan Batara Narada di kayangan menggunakan telepon selular. Kemudian, adegan Gathutkaca bertarung dengan naga untuk menyelamatkan bumi maka yang ditampilkan pertunjukkan barongsay dan liong.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan, ketika wayang sudah diakui UNESCO maka sudah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk melestarikannya.

“Khususnya, kepada para generasi muda, mereka harus dilibatkan untuk mengenal wayang melalui pertunjukkan. Namun, pertunjukkan wayang orang atau wayang kulit pun tidak cukup karena di era digitalisasi wayang harus dikemas lebih modern seperti membuat aplikasi games, robot, dan mural wayang sebagai hiburan serta edukasi,” tuturnya.

Baca juga:  Konsep Attic Room Jadi Favorit Konsumen

Kegiatan jemput bola yang diselenggarakan Bank BCA ini sangat efektif menginspirasi, mengedukasi, sekaligus menanamkan kecintaan pada wayang.

Sementara, Kepala Pendukung Operasi Wilayah II BCA, Tjia Irawan menyampaikan, Wayang for Student tersebut merupakan salah satu sarana yang disediakan pihaknya melalui program CSR Bakti BCA untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia.

“Kami mencermati bahwa maraknya teknologi informasi kini membuat budaya tradisional mulai tergerus. Maka, latar belakang itu mendorong kami untuk terus berupaya membangkitkan kepedulian sekaligus memupuk animo generasi muda terhadap budaya wayang,” ungkapnya. (aln)