JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah meluncurkan pasar digital, dalam upaya menggeliatkan pasar tradisional di masa pandemi COVID-19. Sebagai tahap awal dilakukan di Pasar Bulu, Kamis (7/10/2021).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Pribadi Santoso mengatakan, dalam mengakselerasikan pertumbuhan ekonomi daerah di masa pandemi, diperlukan adanya dukungan penuh dalam membantu pelaku usaha bergeliat. Terutama, untuk pelaku usaha atau pedagang di pasar-pasar tradisional tetap bisa berjualan sesuai protokol kesehatan di masa pandemi.
Pribadi menjelaskan, dipilihnya Pasar Bulu dalam penerapan pasar digital karena memiliki lokasi yang strategis di tengah kota. Bahkan, terdapat 791 pedagang yang berjualan di Pasar Bulu dengan aneka ragam dagangan. Mulai dari bahan pangan, hingga kebutuhan rumah tangga.
Menurut Pribadi, untuk menggeliatkan ekonomi pasar itu maka dihadirkan pasar digital yang menjembatani penjualan dan pembelian secara online dengan pembayaran digital.
“Pasar.id yang sudah dilauncing ini, adalah jawaban kita bersama tentunya atas keadaan masa pandemi. Karena di masa pandemi ini, tidak ketemu antara yang memberli dengan penjual sebab ada pembatasan sosial dan pembatasan mobilitas,” ujarnya.
Ditambahkan, ini adalah salah satu jawaban kita, bagaimana kita tetap bisa berkegiatan sehingga ekonominya tetap jalan. Jadi, pasarnya tetap hidup dan pedagangnya tetap bisa berjualan.
“Yang membutuhkan barang tetap bisa memenuhi kebutuhannya melalui pasar.id,” kata Pribadi.
Pribadi menjelaskan, melalui Pasar.id ini menjadi fasilitator pembelian komoditas atau kebutuhan tanpa harus bertemu penjual dan pembeli. Pasar.id nantinya melalui kurir, akan mengantarkan barang kebutuhan ke tangan pembeli.
“Saat ini sudah ada 153 pedagang yang terdaftar di Pasar.di, dan 339 pedagang memiliki QRIS. Harapannya, nanti bisa direplikasi di beberapa pasar di Kota Semarang,” pungkasnya.(aln)