BKK Jateng dan REI Garap Pasar Properti Soloraya, Sasar 26 Ribu Pekerja Informal

    Sosialisasi program kerjasama BKK Jateng dan REI Soloraya. Foto : Ade Ujianingsih/Jateng Pos

    JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pasca penandatanganan kerjasama antara BKK Jateng Perseroda dengan Real Estate Indonesia (REI) Jateng, REI Soloraya langsung tancap gas melakukan sosialisasi.

    Salah satu program yang siap digeber adalah merambah properti untuk pasar sektor informal, seperti pedagang, pelaku jasa dan non pegawai lainnya.

    “REI Soloraya siap menggarap pasar informal, dengan dukungan kredit dari BKK Jateng,” tegas Maharani, ketua REI komisariat Soloraya, saat sosialisasi di Solo, Selasa (19/10/2021).

    Dikatakan Maharani, REI siap tancap gas garap pasar informal, anggota REI Soloraya ada 96 developer dengan 52 anggota aktif. Untuk tahun 2021 ada 3000 unit ready stok rumah subsidi.

    iklan

    Moh. Syafii Direktur pemasaran BKK Jateng perseroda, menyatakan dukungan penuh atas kerjasama dengan REI Jateng.

    Baca juga:  Temu Investasi REI Solo Raya "Bangkit Bersama Membangun Negara" Hadirkan Pengembang Nasional

    “Potensi pasar sektor informal belum banyak dilirik. REI organisasi resmi jadi produknya sangat kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan pada konsumen, kami siap mendukung penuh dengan berbagai kemudahan kredit,” tegas Syafi’i.

    Kemudahan yang diberikan BKK Jateng diantaranya prosedur cepat dan syarat mudah, untuk aturan sesuai standart perbankan namun dengan bunga 10 persen fix rate sampai 17 tahun.

    Disampaikan Dr BRM Kusumo Putro, tokoh masyarakat Solo, yang ikut hadir dalam sosialisasi bersama BKK Jateng dan REI Soloraya, pasar informal khususnya properti subsidi di Soloraya mencapai 26 ribu konsumen. Yakni data perkiraan pedagang pasar, PKL, pelaku jasa dan non pegawai lainnya yang ada di Solo.

    Baca juga:  Konsisten Cetak Generasi SDM Pariwisata

    “Kami menyambut baik program properti untuk sektor informal yang digagas REI dan BKK Jateng. Karena Solo punya 44 pasar tradisional dengan jumlah pedagang mencapai 18 ribu, jug ada 4000 pelaku usaha mandiri dan 2000 PKL itu potensi yang sangat besar,” ungkap Dr BRM Kusumo Putro.

    Selama ini diakui masyarakat informal sangat kesulitan untuk memiliki rumah dengan cara kredit. Namun dengan program ini bisa membawa angin segar bagi pelaku usaha tersebut.

    “Kredit mobil yang lebih mahal saja bisa kenapa kredit rumah dipersulit. Dengan kerja sama REI dan BKK Jateng ini memberi angin segar, sekaligus ini mendukung program rumah subsidi pemerintah,” tegas Kusumo. (Dea/bis)

    Baca juga:  Bukan Suami, Ternyata Ipar Dina Lorenza yang Ditangkap Karena Narkoba
    iklan