
JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – BNN bersama kepolisian akan mengusut tuntas kasus terbongkarnya pabrik PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodo) di Semarang dan Solo.
BNN mencurigai adanya keterlibatan oknum abdi negara dalam sindikat operasional pabrik PCC tersebut. Sehingga kasusnya akan terus dikembangkan.
“Perlu waktu, akan kami kembangkan,” kata Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso di Semarang, Senin (4/12/2017).
Menurut dia, pada pengungkapan pabrik di Semarang tersebut diperoleh catatan yang akan menjadi bukti petunjuk pengungkapan lebih lanjut.
Ada ponsel, berhubungan dengan siapa saja akan ditelusuri,” katanya.
Keterlibatan oknum tersebut, kata dia, termasuk pemberian izin sehingga bahan baku produk ilegal ini bisa masuk.
Ia menuturkan kementerian dan lembaga juga harus ikut bertanggung jawab atas masuknya bahan-bahan baku tersebut.
Ia meyakini pelaku melibatkan oknum aparat negara, termasuk dari kepemilikan senjata api.
Pengusutan itu, lanjut dia, sepenuhnya akan diserahkan kepada kepolisian.
Sebelumnya, BNN mengamankan 13 juta butir PCC siap edar pabrik yang berlokasi di Jalan Halmahera Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pabrik yang ada di semarang itu memproduksi hingga jutaan butir per pekan.
Dalam pengungkapan itu, polisi menangkap Djoni, pemilik pabrik yang merupakan rumah kontrakan itu.
Selain itu, pemilik modal yang bernama Sri Anggono asal Tasikmalaya, Jawa Barat. (Udi)