Bogi Bantu Sembako 3.000 Janda dan Warga Miskin Terdampak Covid-19 di Banyumas

BANTU SEMBAKO: Ketua Komisi C DPRD Jateng, Asfirla Harisanto, bersama tim mendatangi rumah janda miskin dan warga miskin lain yang terdampak Corona, untuk membagikan paket bantuan sembako.

JATENGPOS.CO.ID, PURWOKERTO – Ketua Komisi C DPRD Jateng, Asfirla Harisanto, membagikan 3.000-an paket sembako kepada janda dan warga miskin terdampak Corona di Banyumas, dan sebagian lain di Cilacap, Rabu (6/5).

Satu di antaranya seperti terlihat di Ciwaru, Rawaheng, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.

Di tengah guyuran hujan, Asfirla dan tim tetap antusias mengunjungi rumah-rumah warga, menyusuri gang-gang sempit di wilayah tersebut.

“Cara seperti ini, mendatangi satu persatu penerima bantuan untuk membagi-bagikan sembako kami pilih supaya tidak muncul kerumuman.”

“Yang dikhawatirkan justru bisa membuat penyebaran virus Corona semakin meluas,” ujar Asfirla yang merpakan politikus dari PDIP ini.

Paket sembako berisi beras, gula, minyak, telur dan mi instan. Sasaran penerimanya ditujukan kepada keluarga dengan ekonomi kurang mampu dan para janda.

Kedua kategori tersebut dianggap paling riskan terdampak Covid-19.

Pria yang akrab disapa Bogi mengatakan, pembagian paket sembako ini juga menindaklanjuti intruksi partai.

Arahannya agar seluruh kader turun ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing, bergerak dalam gotong royong demi kemanusiaan membantu pemerintah menanggulangi Covid-19.

Pencegahan wabah virus Corona harus dilakukan bersama-sama secara gotong royong.”

“Harapannya pemberian paket sembako ini bisa mengurangi beban masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sedang terganggu Covid-19,” imbuhnya.

Selain paket sembako, ia juga membagikan sekitar 100 Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa puskesmas di wilayah Banyumas dan Cilacap.

Tujuannya untuk melindungi tenaga medis dalam menjalankan tugas.

“Tentu kita semua berharap bahwa semua tenaga kesehatan yang sedang berjuang selalu diberikan kesehatan.”

“Namun di sisi lain, kita semua juga memahami bahwa tenaga kesehatan memiliki risiko terinfeksi yang tinggi,” sambungnya.

Ia menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi seluruh tenaga kesehatan yang bertugas atas dedikasi yang diberikan dalam menangani Covid-19 ini.

Teriring pula doa agar semua tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam bertugas.

Asfirla Harisanto mengungkapkan, Banyumas merupakan daerah zona merah penyebaran Covid-19.

Hal itu disebabkan karena mobilitas masyarakat yang cukup tinggi. Banyak warga Banyumas yang menjadi perantau bekerja sebagai TKI.

Ia berpesan kepada warga untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah.

Seperti menggunakan masker saat berada di luar rumah, sering cuci tangan menggunakan sabun dan untuk sementara waktu berdiam diri di rumah.

“Hindari kerumunan serta memberlakukan social distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, ” imbuhnya.

Menurutnya penanganan pandemik Covid-19 ini memerlukan dukungan dan gotong royong dari seluruh pihak.

“Dengan upaya maksimal dan dukungan seluruh komponen bangsa, mudah-mudahan penyebaran virus Covid-19 dapat berkurang dan kehidupan sehari-hari masyarakat dapat kembali normal, ” katanya.(udi)