JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – PT Borong Indonesia (Borong) yang merupakan ekspansi dari Dropee, sebuah brand regional yang berpusat di Malaysia, terus memperluas jangkauan layanannya ke kota-kota lain di pulau Jawa, termasuk Semarang. Menandai kehadirannya di ibukota provinsi Jawa Tengah ini, Borong Indonesia akan menggelar “Pekan Grosir Borong”.
Pekan Grosir Borong bertujuan untuk mempertemukan distributor dengan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk pemilik warung dan toko tradisional dalam progam #UntungBarengBorong. Pekan Grosir Borong juga akan diisi dengan forum diskusi yang dilakukan secara online maupun offline dan membahas beragam topik menarik seputar kiat mengembangkan usaha dengan menghadirkan beberapa pembicara dari sektor UMKM.
Ronald Sipahutar, Country Manager Borong Indonesia mengatakan, keberhasilan Semarang mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi di tengah pandemi covid-19, menunjukkan besarnya potensi ekonomi yang dimiliki wilayah ini. Pencapaian Semarang juga didukung oleh sektor UMKM termasuk warung tradisional sebagai salah satu faktor pendorong yang memegang peran signifikan dalam menggerakan ekonomi masyarakat.
“Melalui platform B2B yang dimilikinya, Borong dapat menjadi enabler dalam memberdayakan sektor UMKM di Semarang sehingga mampu meningkatkan kontribusinya dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.
Lebih lanjut Ronald menjelaskan, kehadiran Borong di Semarang selain memberikan dampak ekonomi, diharapkan juga membawa dampak positif secara sosial, termasuk pemberdayaan perempuan melalui ekonomi digital. Warung tradisional yang sebagian besar dimiliki oleh ibu rumah tangga dan dikelola sebagai usaha sambilan di sela-sela kesibukan mengurus keluarga seringkali sulit berkembang.
“Komunitas Borong dapat menjadi solusi bagi mereka untuk mendapatkan akses digital yang bisa membantu meningkatkan transaksi usahanya. Komunitas Borong akan memudahkan ibu rumah tangga untuk mengelola dan mengembangkan usaha melalui berbagai program pelatihan termasuk memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam platform Borong seperti, order” kebutuhan warung secara online, akses langsung ke distributor dan mendapatkan harga kompetitif, hingga bantuan permodalan, jelas Ronald.
Berbeda dengan platform yang ada saat ini, Borong hadir dengan konsep decentralized marketplace yang memberikan kesempatan kepada distributor untuk secara spesifik menyasar pemilik warung tradisional yang berada di lingkungan terdekat mereka.
Konsep decentralized marketplace dapat menciptakan persaingan usaha yang lebih sehat karena pelaku usaha berskala besar, menengah dan kecil berada dalam community marketplace berbeda atau closed loop marketplace. Konsep ini memberikan peluang bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan transaksi dan mengembangkan usaha mereka.
Di Semarang, Borong akan memfokuskan pada digitalisasi warung tradisional dengan melaksanakan program pendampingan dan peningkatan kapasitas melalui berbagai pelatihan. Lewat Pekan Grosir Borong, perusahaan memperkuat komitmennya untuk membantu para pelaku UMKM termasuk pemilik warung tradisional di Semarang ‘naik kelas’ dengan membangun dan mengelola home-commerce secara mandiri dan memberikan kontrol penuh atas seluruh kegiatan perdagangannya.
“Selama Pekan Grosir Borong berlangsung, para pemilik warung berkesempatan untuk memenangkan hadiah logam mulia dan ponsel pintar untuk setiap transaksi yang mereka lakukan,” tandasnya.(aln)