JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Penutupan Pasar Imlek Semawis 2025 di kawasan Pecinan, Semarang, berlangsung meriah dengan berbagai atraksi budaya dan kuliner khas yang memanjakan ribuan pengunjung.
Acara yang menjadi tradisi tahunan ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, diantaranya Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk., Irwan Hidayat; Wali Kota Semarang terpilih, Agustina Wilujeng; Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang; serta Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim.
Dalam sambutannya, Ketua Kopi Semawis, Harjanto Halim, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan Pasar Imlek Semawis 2025.
“Hari terakhir ini adalah puncak dari perayaan yang penuh kehangatan dan keragaman budaya. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini,” ujarnya, Senin (27/1/2025) malam.
Acara penutupan dimeriahkan dengan atraksi budaya khas, termasuk Gambang Semarangan yang dipersembahkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai sajian kuliner Tionghoa dan tradisional yang menjadi daya tarik utama pasar ini.
Sementara itu Wali Kota Semarang terpilih, Agustina Wilujeng menyatakan komitmennya untuk menjadikan Semarang Kota Wisata.
Agustina Wilujeng juga menyampaikan apresiasi kepada warga Kranggan yang telah mendukungnya dalam Pilwakot Semarang.
“Dukungan warga Kranggan sangat berarti bagi saya. Sebagai Wali Kota Semarang terpilih, saya memiliki komitmen untuk menjadikan Semarang sebagai kota wisata yang dikenal dunia,” ungkap Agustina.
Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan kawasan Gang Baru sebagai destinasi wisata unggulan.
“Gang Baru memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata seperti China Town di negara lain. Harapan saya, perayaan Imlek di Semarang dapat semakin mendunia, dan saya akan mendukung penuh upaya ini,” tambahnya.
Politisi PDIP ini juga berharap Pasar Imlek Semawis bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga wujud nyata dari semangat keberagaman dan gotong royong masyarakat Semarang.
“Dengan komitmen pemerintah kota dan dukungan berbagai pihak, diharapkan kawasan Pecinan, termasuk Gang Baru, akan semakin dikenal sebagai ikon wisata budaya yang mendunia,” tandas Agustina.
Acara penutupan ini menjadi simbol optimisme menuju pengembangan wisata budaya di Kota Semarang, yang diharapkan mampu menarik wisatawan lokal maupun internasional pada tahun-tahun mendatang.(aln)