Boyolali Telah Bangun 6 Pasar Tradisional Dengan Nilai Rp124,7 Miliar

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) setempat telah melaksanakan pembangunan enam pasar tradisional dengan menelan anggaran total sekitar Rp124,7 miliar.

“Kami terus berupaya mewujudkan pasar tradisional di Boyolali menjadi lebih nyaman dikunjungi karena berbagai fasilitas telah dilengkapi untuk mendekati pasar modern,” kata Kepala Disdagperin Kabupaten Boyolali, Karsino, di Boyolali, Jumat.

Menurut Karseno pihaknya berharap pasar tradisional di Boyolali sebagai fasilitas kegiatan perekonomian mampu membuat nyaman kegiatan transaksi jual beli, dan nyaman untuk dikunjungi.

“Kami pada tahun ini, telah berhasil menyelesaikan pembangunan enam pasar baik tradisional maupun hewan yang tersebar di lima wilayah kecamatan di Boyolali,” kata Karseno.


Baca juga:  Rawan Laka, PT KAI Daop 6 Tutup Perlintasan Tidak Dijaga di Sukoharjo

Enam pasar tersebut, yakni Pasar Hewan Purworejo di Jeron Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Sunggingan Jelok dan Pasar Cepogo (Cepogo), Pasar Kacangan (Andong), Pasar Kebonagung (Ngemplak), serta Pasar Trantang (Sambi).

Pemkab Boyolali 2020 sudah dapat menyelesaikan pembangunan enam pasar itu. Keenam pasar itu, dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali, dengan total sekitar Rp124,7 miliar.

Karseno menjelaskan anggaran pembangunan Pasar Hewan Purworejo Kecamatan Nogosari dengan APBD 2020 sebesar Rp8 miliar, Pasar Hewan Sunggingan Cepogo menghabiskan anggaran Rp30 miliar, Pasar Cepogo dengan APBD sebesar Rp33 miliar.

Selain itu, Pasar Kacangan Kecamatan Andong menggunakan APBD sebesar Rp25 miliar, Pasar Kebonagung (Ngemplak) menghabiskan anggaran sebesar Rp25 miliar, dan Pasar Trantang (Sambi) melalui APBD sebesar Rp3,7 miliar, sehingga total mencapai Rp124,7 miliar.

Baca juga:  Telkomsel Siaga Optimalkan 233 Ribu BTS

“Pembangunan enam pasar ini, seluruhnya biaya murni dari APBD, maka kami harapkan jika sudah dibangun harus dijaga kebersihannya, patuh protokol kesehatan, disiplin di dalam hal aturan yang sudah dipakati,” katanya.

Menyinggung Pasar Tradisional Cepogo yang beberapa waktu lalu mengalami bencana kebakaran, pihaknya menjelaskan peristiwa kebakaran tersebut diperkirakan kerugian materi mencapai Rp3 miliar.

Menurut dia, sebanyak 396 pedagang Pasar Cepogo pascakebakaran kemudian menempati pasar darurat untuk dapat terus berjualan hingga akhir Desember mendatang. Para pedagang dapat pindah menempati bangunan Pasar Cepogo baru yang lokasinya tidak jauh dari pasar lama.

Bupati Boyolali Seno Samodro dengan pelaksanan pembangunan enam pasar di Boyolali menyambut baik, karena seluruhnya proyek dapat diselesaikan pada tahun ini.

Baca juga:  Dewan Ingatkan Revitalisasi Pasar Tradisional Tetap Jaga Keunikannya

Bupati Seno berharap sejumlah 46 pasar yang ada di wilayah Boyolali dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan untuk masyarakatnya.

“Kami bersyukur tahun ini, enam pasar akan diresmikan. Kami juga berharap pasar tradisional semakin semarak, dan ekonomi menggeliat kembali pulih seperti sebelum Pandemi COVID-19,” kata Bupati. (fid/ant)