JATENGPOS.CO.ID, BATANG– Guna wujudkan desa bersih dan sehat, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) mendukung penuh program Open Defecation Free(ODF) terutama di wilayah Batang. Atas program tersebut Pemerintah Kabupaten Batang pun mengapresiasi dengan memberikan penghargaan kepada dua desa, yakni Desa Karanggeneng dan Desa Kenconorejo yang dianggap sudah bebas dari perilaku buang air di sembarang tempat.
“Program desa ODF sebagai wujud komitmen perusahaan kepada masyarakat sekitar perusahaan untuk membangun bersama menuju desa yang bersih, makmur, dan sehat,” kata Direktur Operasional BPI Shiroki Yamashita, kemarin.
Seperti diketahui, bahwa dukungan BPI terhadap program desa ODF telah dilakukan sejak awal 2017 yang meliputi 9 desa, yakni Desa Ujungnegoro, Karanggeneng, Wonokerso, Kenconorejo, Tulis, Beji, Wringingintung, Simbangjati dan Ponowareng.
Shiroki Yamashita menjelaskann bahwa program ODF bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang selama ini buang air besar (BAB) di sembarang tempat menjadi hanya BAB di jamban atau WC.
“Dalam pelaksanaannya, BPI bermitra dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Jateng. Yang diwujudkan dalam program Bina Sembada, fokus utamanya yakni merevitalisasi Forum Kesehatan Desa (FKD),” terang dia.
Untuk merevitalisasi program FKD tersebut, lanjut Yamashita, BPI juga berencana memperluasnya dari 9 desa menjadi 14 desa yang tersebar di wilayah Kecamatan Kandeman dan Kecamatan Tulis Batang.
“Melalui partisipasi seluruh elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Kesehatan Desa ini, BPI berkomitmen mendorong terciptanya desa yang bersih dan sehat demi kemakmuran masyarakat Batang,” imbuh Yamashita. Ikut Wujudkan
Program Desa Pintar
Tak hanya mendukung ODF, sebagai bentuk komitmennya juga terus mendukung “Program Desa Pintar” yang digagas oleh Bupati Batang. Yang diwujudkan dalam bentuk pendanaan program kerja Perpustakaan Desa (Perpusdes) di tahun 2018 mendatang.
Sebanyak 15 Perpusdes di tiga kecamatan, yakni Tulis, Kandeman, dan Subah bakal mendapatkan program mendapat bantuan yang disepakati oleh pemerintah desa, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Batang, serta BPI.
“Kami berharap dukungan ini akan membuat masyarakat semakin giat untuk berkunjung ke perpustakaan, melibatkan diri untuk belajar dengan memanfaatkan layanan internet, dan pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh pengurus perpustakaan,” ujar Manager CSR BPI Bhayu Pamungkas. (via/biz/muz)