
JATENGPOS.CO.ID. SALATIGA– BPJS Kesehatan Cabang Ungaran kembali menyelenggarakan kegiatan Inovasi Pendanaan Program Donasi Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Kegiatan ini diprakarsai untuk mewujudkan kepedulian kepada masyarakat di lingkungannya melalui keluarga yang membutuhkan uluran tangan untuk didaftarkan maupun dibayarkan iurannya sebagai peserta JKN-KIS.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ungaran, Abdul Azis, menyampaikan bahwa Program Donasi JKN-KIS ini merupakan rangkaian dari perayaan HUT BPJS Kesehatan ke-53. Program ini dilaksanakan salah satunya dengan menggandeng mitra kerja BPJS Kesehatan.
Jika sebelumnya dilakukan oleh Laboratorium Sarana Medika Kendal, maka pada kesempatan kali ini dilakukan oleh Laboratorium Klinik Pramita Salatiga di Jalan Osa Maliki Salatiga, Jumat (30/07/2021). Baca Juga: Sarana Medika Kendal Dukung Program Donasi BPJS Kesehatan Cabang Ungaran
Azis mengaku senang atas kontribusi dalam Program Donasi JKN-KIS ini. Dan ia sangat mengapresiasi komitmen Laboratorium Klinik Pramita Salatiga untuk membantu meringankan lingkungan masyarakat sekitarnya dengan membiayai iuran peserta JKN-KIS yang menunggak selama 3 bulan per Juli 2021.
“Pendanaan Donasi JKN-KIS ini telah mengakomodir 6 Kepala Keluarga (KK) dengan total 21 jiwa dan jumlah tunggakan iuran sebesar Rp 4,7 juta. Hal ini membuat kepesertaan JKN-KIS yang semula non aktif karena keterlambatan pembayaran iuran, menjadi aktif kembali,” ungkap Azis.
Azis berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan memberikan banyak manfaat. Sehingga bisa mendukung tujuan negara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Ditemui di lokasi yang sama Kepala Cabang Laboratorium Klinik Pramita Cabang Salatiga, Enni Darmawati, menyampaikan sangat bersyukur telah diberi kesempatan membantu program BPJS Kesehatan. Semoga pada kesempatan selanjutnya bisa lebih banyak dalam memberikan kontribusi dalam Program Donasi JKN-KIS.
“Kami sangat bersyukur mudah-mudahan kedepan bisa berkontribusi lebih banyak memberikan bantuan, dan mendukung program donasi BPJS Kesehatan Cabang Ungaran. Mudah-mudahan bermanfaat dapat digunakan peserta JKN-KIS saat kondisi darurat,” jelasnya.
Enni kemudian melanjutkan pembicarannya pada topik pengalaman menggunakan JKN-KIS. Pengalamannya ini membuat diri dan keluarganya sadar begitu pentingnya memiliki dan menjaga keaktifan sebagai peserta JKN-KIS.
“Ibu saya terkenal tidak pernah sakit, kalaupun sakit Ibu selalu mengkonsumsi jamu. Tidak pernah ke dokter apalagi sampai dirawat di Rumah Sakit. Hingga akhirnya Ibu mengalami sakit yang cukup mengkhawatirkan. Saat itu Ibu yang juga telah terdaftar peserta JKN-KIS kami periksakan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Kami ikuti alur pemanfaatnya hingga mendapat rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) dan mendapat penanganan dari dokter spesialis. Barulah diketahui bahwa Ibu menderita sakit kanker,” kata Enni.
Karena kanker bergerak begitu cepat, Ibu pun mendapatan penanganan serius. Jika dinilai dari biaya Enni memperkirakan bahkan sampai Rp 30 juta sekali terapi.
“Bayangkan saja terapinya tidak sekali tapi berkali-kali. Tapi berkat JKN-KIS Alhamdulillah kami terbebas biaya. Ibu pun bisa mendapat perawatan yang baik hingga sembuh,” imbuhnya.
Enny pun menutup ceritanya dengan memberikan imbauan kepada masyarakat agar juga tersadar akan pentingnya Program JKN-KIS. (muz/biz)