JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dalam rangka meningkatkan kolektibilitas pembayaran peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), terutama dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU), BPJS Kesehatan menggandeng Kader JKN. Para Kader JKN bertugas mendatangi warga kerumah peserta yang menunggak iuran, guna terus meningkatkan kolektibilitas iuran BPJS Kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Agus Purwono mengatakan, program pemberdayaan masyarakat melalui Kader JKN-KIS ini telah diluncurkan oleh BPJS Kesehatan sejak Oktober 2017. Latar belakang pekerjaan Kader JKN-KIS sangat beragam, seperti guru, pedagang, hingga karyawan swasta, yang dipilih melalui proses rekrutmen dan pembekalan sebelum ditugaskan.
“Di wilayah Kantor Cabang Semarang ada 65 Kader JKN-KIS, dimana yang aktif ada 55, yakni 25 Kader di Semarang dan 30 Kader di Demak,” katanya.
Menurutnya, Kader JKN merupakan mitra BPJS Kesehatan. Jadi BPJS Kesehatan merekrut orang dengan klasifikasi tertentu, kemudian mendapat pelatihan singkat tentang program JKN.
“Tugas sebagai Kader cukup beragam antara lain, mewakili BPJS Kesehatan untuk mensosialisasikan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada masyarakat disekitarnya, juga wajib mengedukasi masyarakat misalnya mengingatkan pembayaran iuran, informasi tentang prosedur layanan kesehatan dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Anthonius Ferry Selaku Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Semarang menambahkan, selama tahun 2019, peran Kader JKN di BPJS Kesehatan kantor cabang Semarang sudah sangat efektif dalam menjalankan fungsi fungsi sosialisasi (pemasaran sosial), perekrutan peserta, pengingat dan pengumpulan iuran BPJS Kesehatan.
Dalam menjalankan fungsinya, kader JKN-KIS ini diberikan surat tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan. Selain itu, mereka juga dilengkapi dengan topi, rompi JKN- KIS dan tanda pengenal, sehingga masyarakat perlu memperhatikan hal tersebut.
Sarno, Kader JKN-KIS di Kota Semarang menyampaikan, kegiatannya rutin sebagai Kader JKN-KIS mengunjungi peserta binaan untuk mengingatkan pembayaran iuran, memberikan informasi tentang cara membayar iuran BPJS Kesehatan, dan channel pembayaran iuran. Selain itu, ia juga melakukan sosialisasi saat ada kegiatan arisan atau kegiatan di balai desa, membantu menyampaikan informasi kelengkapan administrasi apa saja yang dibutuhkan jika ada yang ingin mendaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Kesehatan.
“Kami juga memberikan informasi apabila ada yang bertanya tentang cara mendapatkan layanan kesehatan di puskesmas/klinik/dokter (Faskes Tingkat Pertama) dan di Rumah Sakit (Faskes Tingkat Lanjut). Setiap 2 minggu, kami juga bertemu dengan Kader Desa lain di Kantor Cabang BPJS Kesehatan untuk mengevaluasi kegiatan apa saja yang telah kami kerjakan dalam 2 minggu ini dan kami mendapatkan pengetahuan/informasi terbaru dari BPJS Kesehatan terkait program-program JKN,” ucapnya.
Pihak BPJS Kesehatan berharap, mengingat Kader JKN merupakan perpanjangan tangandari BPJS Kesehatan dalam mencapai masyarakat, sehingga segala info prosedur pendaftaran, pembayaran dan pelayanan dapat diterima secara cepat dan tepat.(aln/mar)