JATENGPOS.CO.ID, SOLO – BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen memberikan fasilitas layanan kepemilikan rumah bagi para pekerja, melalui program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Untuk memuluskan program tersebut, BPJS Ketenagakerjaan menggandeng Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Solo Raya, sebagai salah satu organisasi pengembang atau developer perumahan yang kredibel dan berkualitas.
Sebelumnya secara khusus pengurus REI Komisariat Soloraya sudah menandatangani MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan Surakarta, dan kali ini untuk memantapkan program kembali dilakukan pertemuan agar program tersebut segera bisa direalisasikan. REI Soloraya dipimpin Maharani ditemui langsung oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta Tony WK, di Kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang Surakarta, Rabu (3/8/2022).
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta Tony mengatakan pihaknya sangat antusias dengan program MLT BPJS Ketenagakerjaan untuk kepemilikan rumah bagi pekerja. Manfaat Layanan Tambahan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui program Kredit Pemilikan Rumah dapat dirasakan manfaatnya terbitnya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 17 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Permenaker No 35 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian, Persyaratan, dan Jenis MLT Dalam Program Jaminan Hari Tua.
“Saat ini jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan se-Solo raya sebanyak 434 ribu tenaga kerja, program ini harus disosialisasikan pada pekerja anggota BPJS Ketenagakerjaan mengenai manfaat layanan tambahan ini sangat di butuhkan oleh peserta,” ungkap Tony.
Pihaknya juga berharap kerjasama yang terjalin dengan REI Komisariat Solo Raya tidak hanya program Kredit Pemilikan Rumah namun juga seluruh para pekerja yang tergabung dalam dengan Realestat Indonesia Komisariat Solo Raya terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan termasuk para pekerja yang bekerja di sektor Jasa Konstruksi.
Kenapa kerjasama dengan REI, BPJS Ketenagakerjaan menilai pengembang perumahan yang tergabung dalam REI dipastikan developer terpercaya dan legal.
“Seluruh pekerja yang telah terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan minimal 1 tahun kepesertaan, belum memiliki rumah sendiri serta pemberi kerja tertib administrasi kepesertaan dan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan adalah persyaratan umum lainnya untuk mendapatkan program KPR-MLT,” tambahnya.
“Kami bersama perwakilan anggota REI ingin memantapkan lagi kerjasama kita sebelumnya dan berharap program MLT BPJS Ketenagakerjaan segera bisa terealisasi,” kata Maharani, Ketua REI Soloraya.
Program MLT BPJS Ketenagakerjaan berupa Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) menjadi maksimal Rp150 juta, harga rumah KPR maksimal Rp500 juta, dan pembiayaan renovasi maksimal Rp200 juta. Sedangkan bank yang sudah bekerja sama adalah BTN.
“Satu lagi program bantuan pinjaman untuk pengembang hingga sebesar 80 persen dari nilai proyek. Ini angin segar bagi kami pengembang yang bergabung dengan REI, hingga semakin mudah masyarakat pekerja bisa mendapatkan rumah dengan dukungan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Maharani.
Maharani juga berharap BPJS Ketenagakerjaan segera merealisasikan program tersebut, ditambahkan membuka peluang kerja sama dengan bank pemerintah lainnya dan bank daerah sehingga nasabah mempunyai opsi atau pilihan sesuai dengan keinginan dari masing-masing pekerja. (dea/bis)