JATENGPOS.CO.ID, PAINAN – BRI Mandeh Run 2019 membuat pariwisata Sumatera Barat (Sumbar) berdetak kencang. Digelar Minggu (3/3), ajang sport tourism tersebut menyedot 2.000 peserta dari dalam dan luar negeri. Hal ini membuat seluruh penginapan dan homestay di kawasan itu penuh sepenuhnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya langsung happy. Dia mengaku tak menyangka event ini sport tourism pertama di kawasan tersebut langsung booming.
“BRI Mandeh Run menjadi daya tarik yang luar biasa. Event ini menjadi pemicu menggeliatnya bisnis pariwisata di kawasan Mandeh. Lihat saja, seluruh penginapan, homestay di Mandeh sold out bahkan seminggu sebelum acara berlangsung. Ini tentunya sangat bagus bagi iklim pariwisata di kawasan ini,” kata Menpar Arief Yahya, Minggu (3/3).
Berkah ini juga menjalar sampai ke Kota Padang. Hotel di Padang pun ikut kebanjiran pesanan karena penuhnya penginapan di Mandeh.
“Bayangkan impact ekonominya. Jika penginapan penuh, sektor lainnya pun pasti ikut merasakan imbasnya. Sektor kuliner, rental mobil dan lain-lain semua kebagian rejeki,” imbuh Menpar.
Dampak tidak langsung lebih hebat lagi. Event ini telah menjadikan Kawasan Mandeh lebih terkenal di dunia. Cover up media baik lokal mau pun internasional begitu masif. Pemberitaan ini tentunya mengangkat pariwisata Sumbar.
“Sebagai sport event, yang terbesar dicari adalah indirect impact, atau yang lebih sering disebut sebagai media value. Itulah yang tersebar luas di seluruh dunia, dan membuat pamor Mandeh di Sumbar semakin dikenal sebagai destinasi pariwisata dunia,” ungkap Arief.
Bagi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani BRI Mandeh Run menjadi langkah awal mengangkat kawasan Wisata Mandeh. Soal potensi daerah ini sudah tidak diragukan. Saking indahnya Mandeh bahkan sering kali disebut sebagai “The Hidden Paradise” di Sumbar. Bahkan digadang-gadang sebagai Raja Empatnya Sumatera.
“Atraksinya sudah ada, potensinya cukup berprospek. Belum lagi soal rumah-rumah adat yang lancip di ujung kiri kanan, dengan posisi di atas tanah. Kulinernya apa lagi. Semua orang terkagum-kaum dengan cita rasa masakan Padang dengan Rendangnya yang mendunia,” paparnya.
Hal ini juga diamini oleh Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Indonesia, Dessy Ruhati. Sebagai event internasional, BRI Mandeh Run memberikan dampak positif bagi Sumbar. Bukan saja dampak ekonomi tetapi juga dampak promosinya.
“Ini menjadi trigger positif pengembangan kawasan Mandeh. Dampak langsung serta tidak langsungnya membuat kawasan ini berdetak kencang. Sinyal positif bagi perkembangan ke depan daerah ini,” ungkapnya.
Komisaris Utama Bank BRI Andrinof A Chaniago menjadi orang yang paling sumringah dengan keberhasilan event tersebut. Sebagai Inisiator BRI Mandeh Run sejak awal dirinya optimis event tersebut akan sukses besar. Apalagi event ini mendapat dukungan langsung dari seluruh stakeholder termasuk juga Kementerian Pariwisata.
“Biasanya kalau negara lain mengadakan event international, persiapannya delapan bulan. Kita hanya 1,5 bulan. Kerja keras dan dukungan seluruh stakeholder membuat event ini sukses besar. Hal ini dibuktikan dengan membludaknya peserta serta penuhnya penginapan dan homestay di Mandeh hingga Padang,” pungkasnya. (rif)