JATENGPOS.CO.ID, BATANG – Dua korban kecelakaan maut Honda Brio di area perkebunan teh jalan Bandar – Gerlang masuk Desa Kembanglangit, Kecamatan Blado, dimakamkan berdampingan di pemakaman umum Masin Tholabudin, Desa Masin, Kecamatan Warungasem.
Korban, Firda (16) serta neneknya, Hj Amriti (71) meninggal dunia merupakan warga Desa Banjiran, Kecamatan Warungasem menjadi korban kecelakaan Honda Brio Nopol G-8569-B yang terjun ke jurang sedalam 40 meter pada Senin (20/12) sore, kemarin.
“Jenazah dimakamkan berdampingan di pemakaman umum Masin Tholabudin Selasa (21/12) sekitar jam 10.00 WIB,” ujar kerabat korban, Mansyur.
Sebelum kejadian rombongan keluarga menjemput Firda (16) dari pondok pesantren yang ada di Wonosobo. Rombongan terdiri dari H Hakim (55), Mustamirah (50), Hj Amriti dan Hardan (16) sempat berjalan-jalan ke Dieng. Selanjutnya mereka bermaksud pulang ke rumah di Desa Banjiran Kecamatan Warungasem melalui jalur Dieng – Bandar.
“Rombongan hendak pulang setelah sebelumnya menjemput Firda dari pondok di Wonosobo dan sempat mampir ke Dieng,” tutur Mansyur.
Namun nahas. Saat melintas di jalan menurun di wilayah Desa Kembanglangit, diduga rem mobil yang ditumpangi tidak berfungsi. Akibatnya, mobil melaju tak terkendali, hingga masuk ke jurang di pinggir jalan sedalam 40 meter. Akibatnya Firda (16) serta neneknya, Hj Amriti (71) meninggal dunia. Sedangkan kedua orang tua Firda, yaitu H Hakim, Hj Mustamirah dan Hardan terluka.
Para korban mendapat perawatan di RSUD Kalisari Batang. Dugaan sementara kecelakaan terjadi akibat mobil mengalami rem blong setelah melewati jalur turunan curam.
Danramil 09/Blado Kapten Cpm Joko Wahyono mengungkapkan, lokasi kecelakaan itu di perkebunan teh masuk wilayah Desa Kembanglangit atau sebelum jembatan Sibiting. Pada waktu kejadian, kondisi hujan dan jalan licin. Honda Brio dengan lima orang penumpang itu melaju dari arah Selatan atau Desa Gerlang menuju ke Utara atau Bandar. Mobil masuk ke jurang yang berada di tepi jalan dan mobil terbalik.(didik)