Bulog Bagikan Bantuan TJSL 33 UMKM di Kabupaten Semarang

- BANTUAN- Perum Bulog melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog Peduli UMKM 2024 memberikan bantuan TJSL kepada 33 pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Semarang, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, yang ada di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, pada Kamis (8/8/2024). FOTO : DOK.HUMAS/ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, KAB. SEMARANG- Perum Bulog melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog Peduli UMKM 2024 memberikan bantuan TJSL kepada 33 pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Semarang, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, yang ada di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, pada Kamis (8/8/2024).

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah, Sopran Kenedi mengatakan, arah kebijakan pelaksanaan program TJSL Bulog itu sendiri memiliki tiga prioritas bidang, yakni bidang pendidikan, lingkungan, dan bidang pengembang UMK, serta salah satu bidang yang sejalan dengan core bussines (kegiatan inti, red) Bulog dibagian hilir adalah program Bulog Peduli UMKM.

“Program ini adalah bentuk kepedulian Perum Bulog di Kanwil Jateng untuk berusaha mendapatkan program-program yang baik dari Bulog untuk menstabilisasi pasokan, termasuk stabilisasi harga, termasuk diantaranya juga pemberdayaan UMKM,” kata Sopran Kenedi, usai acara penyerahan simbolis bantuan program Bulog Peduli UMKM melalui TJSL itu kepada pelaku UMKM di Kabupaten Semarang.

Dijelaskan, program Bulog Peduli UMKM yang diajukan di kantor pusat disetujui dilakukan di dua tempat saja, yakni Kabupaten Semarang dari Jawa Tengah, serta Mataram dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

iklan

“Alhamdulillah, Jawa Tengah disetujui tepatnya di Kabupaten Semarang dan ini anugerah karena dari seluruh wilayah di Indonesia hanya dua lokasi yang dilaksanakan di tahun 2024 ini untuk TJSL ini,” jelasnya.

Diketahui, pada program Bulog Peduli UMKM TJSL tersebut Bulog memberikan bantuan modal usaha Rumah Pangan Kita (RPK) ke 33 UMKM binaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang.

Baca juga:  Kementan Siapkan Rencana Strategi Pupuk Bersubsidi Tahun 2020

“Jadi untuk bidang pemberdayaan masyarakat melalui TJSL yang diberikan ke UMKM melalui RPK itu baru pertama kali dilaksanakan di tahun 2024. Karena kami ingin ada outlet binaan Bulog yang bisa menjadi ujung tombak untuk penyediaan pasokan di tingkat rumah tangga, supaya masyarakat tidak berduyun-duyun melakukan pembelian ke pasar, yang bisa mempengaruhi flutuasi harga untuk bahan pangan seperti beras dan lainnya,” tukasnya.

Sopran Kenedi menambahkan, Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah mengajukan Kabupaten Semarang ke kantor pusat untuk menerima bantuan program TJSL RPK ini karena wilayahnya termasuk yang terdekat.

“Dengan dibantunya UMKM di Kabupaten Semarang, meski masih 33 jumlah RPK-nya, mudah-mudahan RPK yang kita berikan bantuan ini bisa berkembang dan jadi percontohan untuk kabupaten kota yang lain maupun provinsi lainnya,” imbuhnya.

Terkait pembinaan kepada 33 RPK yang dibantu Bulog ini, Sopran Kenedi menegaskan jika pembinaan itu ada dilakukan dari Perum Bulog, utamanya adalah mekanisme operasional kegiatan RPK, termasuk diantaranya pembinaan untuk berbagai kegiatan besar.

“Khusus untuk kegiatan besar kami jelas akan bekerjasama dengan pemerintah daerah (pemda) misal, adanya pasar murah kita akan libatkan RPK atau UMKM yang menerima bantuan TJSL RPK 2024 ini supaya mereka yang bertransaksi ditengah masyarakat, dan kehadiran 33 RPK atau UMKM ini dapat diketahui oleh masyarakat disekitarnya,” sebut Sopran Kenedi.

Baca juga:  Stok Beras Bulog Jateng Aman

Tidak hanya itu, pembinaan pendanaan mengenai tata kelola keuangan yang baik, termasuk display produk yang bagus itu seperti apa akan dilakukan pembinaan secara bertahap dari Perum Bulog.

“Bulog Peduli UMKM ini merupakan bentuk komitmen pengaplikasian program TJSL perusahaan pada pilar pembangunan ekonomi khususnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta program penguatan finansial masyarakat melalui pendirian RPK serta pembekalan kewirausahaan,” terangnya.

Pada program Bulog Peduli TJSL 2024 ini, dari masing-masing RPK atau UMKM yang berjumlah 33 itu menerima modal pendirian RPK senilai Rp 5 juta per RPK-nya berupa komoditi atau produk pangan Bulog, seperti beras merek Fortivit, befood Slyp Super, minyak goreng Kita, gula Maniskita, befood tepung beras, terigu Kita, rak pajang (display), spanduk RPK, dan beberapa jenis lainnya.

Disisi lain, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha melalui Sekda Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto menambahkan, Pemkab Semarang memberikan apresiasi kepada Perum Bulog melalui penyaluran TJSL ini kepada 33 UMKM yang dibentuk menjadi RPK dibawah naungan Bulog.

“Tentu Pemkab Semarang sangat mengapresiasi sekali adanya program Bulog Peduli TJSL ini yang memberikan bantuan program TJSL berupa RPK ini kepada 33 UMKM kami yang tersebar di 18 kecamatan di wilayah kita, artinya hampir setiap kecamatan ada satu UMKM yang jadi binaan dari Bulog melalui RPK ini,” tukasnya.

Harapan Pemkab Semarang, yang disampaikan oleh Djarot Supriyoto ini, meski program Bulog Peduli TJSL dengan memberikan bantuan modal RPK atau UMKM di Kabupaten Semarang ini mampu memberikan bantuannya lagi ke UMKM lainnya di Kabupaten Semarang.

Baca juga:  Sido Muncul Komitmen Bantu Petani Rempah, UKM dan Koperasi

“Karena masih banyak UMKM kita di Kabupaten Semarang yang jumlahnya saat ini ada kurang lebihnya 60 ribu ini bisa menerima bantuan TJSL RPK ini dari Bulog di tahun berikutnya. Karena TJSL ini kami akui sangat membantu dalam menekan lonjakan harga bahan pangan dipasaran yang dapat memicu inflasi di Kabupaten Semarang,” jelasnya.

Diakui oleh Sekda Kabupaten Semarang itu, banyak pedagang dipasaran mengeluh harga beli bahan pangan saat ini sudah mahal harganya, sehingga untuk kebutuhan dijual kembali ke masyarakat pun juga diharga yang cukup tinggi.

“Sehingga dengan adanya program dari Bulog ini paling tidak sudah bisa menekan harga beli bahan pangan di para pedagang, sehingga harga jual di masyarakat bisa ditekan seminimal mungkin supaya tidak ada lonjakan harga yang terlalu tinggi, karena daya beli masyarakat kita memang terbatas,” ungkap Djarot.

Untuk itu, diharapkan dari Pemkab Semarang di tahun berikutnya Pemkab Semarang ingin ada banyak UMKM di Kabupaten Semarang yang ikut serta kembali pada program TJSL untuk RPK ini.

“Prinsipnya UMKM kami siap memenuhi syarat yang ditentukan oleh Bulog untuk bisa ikut di prgram TJSL bantuan usaha RPK ini di tahun berikutnya, sehingga inflasi di Kabupaten Semarang bisa semakin ditekan di wilayah kita ini,” pungkasnya.(aln)

iklan