Bulog Gandeng Pemda Sragen untuk Tingkatkan Serapan Gabah

SEPAKAT : Bulog lakukan MOU dengan Pemkab Sragen tingkatkan serapan gabah: FOTO: ARI SUSANTO JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Kabupaten Sragen dikenal sebagai lumbung padi tingkat nasional. Sehingga Pemerintah Kabupaten Sragen bersama Perum Bulog melakukan penandatangan kerjasama untuk ketersediaan, pendistribusian, dan stabilisasi produk pangan Kamis (28/7). Diharapkan Bulog bisa meningkatkan serapan gabah di Kabupaten Sragen.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menyampaikan pihaknya menginvestasikan untuk infrastruktur modern rice milling plant (MRMP)senilai Rp 800 Miliar di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran. Diharapkan dengan upaya ini bisa lebih banyak serapan yang mampu ditampung.

Pihaknya menyampaikan saat ini produkusi di Sragen mencapai 688 ribu ton. Namun bulog baru bisa menyerap produksi gabah sekitar 100 ribu ton saja. Lantas dengan investasi yang dilakukan bisa ada peningkatan serapan gabah.

Baca juga:  Bulog Surakarta Alokasikan 11.000 Ton Beras Bansos

”Kalau dulu kita tidak berani serap banyak karena tidak punya dryer. Sekarang kita punya dryernya dengan teknologi modern. Kita sekaligus bisa simpan dan kemas,” ujarnya.

iklan

Dia menyampaikan dryer yang dimiliki bisa memiliki kapasitas 120 ton per shift. Dalam sehari bisa digunakan 2 shift. ”Ini sudah mulai serap gabah, hanya saja masih serapan penugasan. Jadi masih harus memperhatikan kadar air, butir hampa dan sebagainya,” ujarnya.

Febby menyampaikan dengan infrastruktur yang ada saat ini, pihaknya semakin percaya diri untuk memaksimalkan serapan ke petani. Apalagi Jawa Tengah termasuk daerah produsen, yang setara dengan jawa timur dan sulawesi Selatan. Soal harga serapan, dia menyampaikan tentu diatur. Namun dilihat sisi komersil bisa membeli dengan harga pasar dari petani. ”Selama harganya tidak melewati HPP (Harga Pembelian Pemerintah, red),” tuturnya.

Baca juga:  Bulog Perluas Ritel Lewat PangananDotcom

Dia menerangkan bulog menyerap beras medium untuk cadangan pemerintah sesuai aturan. Misalnya harga jatuh, namun spesifikasi gabah masuk, pihak Bulog harus tetap membeli dengan HPP. ”Karena kita juga diaudit juga,” jelasnya.

Sementara Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menimpali agar semua gabah di Sragen dapat terserap. Tentu bekerjasama dengan baik dengan para kelompok tani. ”Semoga bisa diserap semua,” ujarnya.(ars/biz)

iklan