BULOG Peduli Gizi Bantu Atasi ‘Stunting’ di Kendal

- BANTUAN BERAS- Direktur Bisnis Perum BULOG, Febby Novita, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal, Wynne Frederica, memberikan bantuan beras fortifikasi untuk warga Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kendal, Kamis (6/1/2022). FOTO : IST/ANING KARINDRA/JATENG POS

 

 

JATENGPOS.CO.ID, KENDAL – Perusahaan Umum (Perum) BULOG berkomitmen membantu Pemerintah Kabupaten Kendal dalam mencegah stunting pada anak. Langkah tersebut dilakukan melalui penyediaan pangan bergizi dan berkualitas tinggi, yang diaplikasikan dalam bentuk bantuan beras fortifikasi berlabel ‘Beras Fortivit’.

 

iklan

Direktur Bisnis Perum BULOG, Febby Novita mengatakan, BULOG memberikan bantuan 5.340 kilogram beras fortifikasi untuk 89 orang balita dan ibu hamil selama tiga bulan di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Daerah tersebut tercatat memiliki angka stunting yang cukup tinggi.

 

“BULOG memberikan bantuan pangan sehat dengan beras fortifikasi. Ini merupakan salah satu kepedulian BULOG melalui program tanggung jawab sosial, yang salah satunya berupa kegiatan BULOG Peduli Gizi, membantu balita melawan stunting,” katanya, Kamis (6/1/2022), di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.

Baca juga:  Jelang Lebaran 1442 H, PLN Optimis Pasokan Listrik di Pekalongan Aman

 

Dijelaskan, beras fortifikasi merupakan beras premium dicampur dengan vitamin A, B, B3, zat besi dan Zinc. Beras tersebut dikemas dengan teknologi khusus yang aman dari kutu.

 

“BULOG juga mendukung program dari BKKBN seperti dapur sehat, yang dilakukan untuk membantu percepatan penurunan stunting,” jelasnya.

 

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal, Wynne Frederica menuturkan, program Posyandu perlu diperlengkap lagi indikatornya. Selama ini, Posyandu hanya menimbang dan mengukur tinggi badan Balita saja, tanpa mengukur lingkar kepala.

 

“Seharusnya bukan hanya berat dan tinggi balita saja yang diukur, tapi lingkar kepala juga harus kita ukur dong. Ini penting untuk mengetahui anak itu stunting atau tidak yang salah satu insikatornya juga dapat dilihat dari lingkar kepalanya,” ujar Chacha, sapaan akrabnya.

Baca juga:  Bulog : Stok Beras di Banyumas dalam Posisi Aman Saat Kemarau

 

Selain itu, lanjutnya, timbangan yang digunakan selama ini tidak maksimal. Karena masih menggunakan timbangan konvesional yakni timbangan baju.

 

“Seharusnya Posyandu – Posyandu yang ada di Kabupaten Kendal ini sudah menggunakan timbangan digital. Selain itu, saat ditimbang si anak bajunya juga harus dilepas. Agar tidak menambah jumlah timbangan. Ya 50 gram kan juga berpengaruh sih,” tukas Chacha.

 

Sebagai penutup, Cacha mengimbau agar setiap daerah di Kabupaten Kendal sudah melengkapi peralatan Posyandu, yakni timbangan digital dan alat ukur lingkar kepala.

 

“Ya itu kan harganya murah dan terjangkau kok. Seharusnya setiap desa bisa membeli itu. Tolong dilengkapi ya,” pesan Chacha.

Baca juga:  PLN Kembangkan Layanan Digital Permudah Pengguna Kendaraan Listrik

 

Sementara itu, Kepala Desa Purwosari, Muhammad Miadi mengakui, desanya merupakan desa tertinggi jumlah stuntingnya di Kabupaten Kendal. Jumlah Stunting di desanya tercatat ada 86 anak.

 

“Dengan gencarnya inovasi dan program gizi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, juga Dinas Peternakan, maka angka tersebut berangsur bisa ditekan,” tandasnya.(aln)

iklan