Bupati Mundjirin Dukung Pengkaderan Ansor

KADER : Bupati Semarang, Mundjirin mendukung diklat kaderisasi GP Ansor atau Susbalan Muadalah di Ponpes Darussalam di Gebugan, Kabupaten Semarang, Kamis (18/1)
KADER : Bupati Semarang, Mundjirin mendukung diklat kaderisasi GP Ansor atau Susbalan Muadalah di Ponpes Darussalam di Gebugan, Kabupaten Semarang, Kamis (18/1)

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN – Seratus kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor ikut  Pendidikan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) Muadalah di Pondok Pesantren Darussalam, Gebugan, Bergas, Kabupaten Semarang, Kamis (18/1).

Peserta ini banyak dari kalangan guru madrasah dan kyai muda dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka menjalani pendidikan kader Ansor selama empat hari hingga Minggu (21/1). Ketua GP Ansor Jawa Tengah, Solahudin Aly atau akrab disapa Gus Solah menyatakan Ansor sebagai organisasi kader berusaha meningkatkan kualitas kemampuan kader-kadernya.

Hal ini untuk mempersiapkan generasi Nahdlatul Ulama (NU) yang baik.  “Kami juga sadar kondisi jika hari ini Ansor baik, maka 5-10 tahun kedepan NU akan baik. Maka kami Ansor berusaha memperiapkan kwalitas kader semakin baik, agar NU semakin baik,” ujar Gus Solah dihadapan kader Ansor, para kyai dan Muspida Kabupaten Semarang.

Baca juga:  Diguyur Hujan Deras, Kapolres Semarang Pimpin Pengamanan Aksi Buruh

Salah satu semangat Ansor yaitu menjaga keutuhan Bangsa Indonesia. Saat nasionalis terkikis dan ada kelompok mendeklarasikan negara kilafah, langsung NU menolak pandangan ini dan minta untuk dibubarkan karena tidak sesuai dengan dasar negara Indonesia.

“NU langsung menolak negara khilafah, dan siap berada di garda terdepan. Mengingat perjuangan para pendahulu kami, kyai-kyai pendiri dan pejuang NU yang mendukung dibentuknya NKRI bukan khilafah. Hal ini tidak tanpa sebab, pasti telah mempertimbangkan banyak hal,” pungkasnya.


Buktinya saat ini Indonesia semakin baik, bahkan saat ini telah menjadi kiblat dunia karena timur tengah banyak yang saling perang dan hancur. Gus Solah juga menceritakah baberapa tahun terakhir ini ulama-ulama Afganistan datang ke Nahdlatul Ulama mereka berlajar kerukunan dan perdamaian.

Baca juga:  Melalui PKM, Dosen Undip Ajak Pemerintah Kecamatan Bandar Manfaatkan Media Sosial Maksimalkan ZMOT

Kemudian disusul banyak mahasiswa Afganistan belajar di perguruan tinggi di Indonesia, yang itu juga belajar kerukunan. “Saat ini di Afganistan juga ada Nahdlatul Ulama yang otonom tidak ada kaitan dan pengaruh dari PBNU. Mereka membentuk karena ingin adanya kerukunan dan perdamaian,” ungkap Gus Solah.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Bupati Semarang, Mundjirin berharap agar para kader ini semakin cinta NKRI, dan memberikan semangat dan pengaruh kebaikan bagi masyarakat. Karena saat ini Indonesia sedang membutuhkan pemuda sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang memiliki karakter, dan integritas baik. (dni/biz/sgt)