JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menaruh perhatian serius pada beberapa kasus perundungan atau bulying di kalangan pelajar.
“Semua pihak harus turut serta mencegah perilaku buruk yang dapat menghambat perkembangan mental generasi muda itu,” katanya usai ikut menandatangani deklarasi dukungan sekolah ramah anak dan anti perundungan yang digelar Korwilcam Pendidikan Kecamatan Suruh di Lapangan Desa Jatirejo, Suruh, kemarin.
Ditegaskan oleh Bupati, selain para guru di sekolah, para orang tua harus ikut memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya.
Termasuk membatasi penggunaan gawai pada anak-anak usia sekolah PAUD, SD dan SMP agar tidak terpapar konten kekerasan.
“Saat sekarang, anak-anak siswa PAUD dan SD sudah kenal dengan hape. Karena kesibukannya, orang tua seringkali memberikan hape agar mereka tidak merepotkan. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Bupati dan Forkompimda Kabupaten Semarang telah menjalankan program pembinaan karakter siswa tingkat SMA. Pun demikian di tingkat SMP oleh Camat dan Forkompimcam.
Ngesti Nugraha berharap para kepala desa dan Lurah dapat melakukan hal yang sama sampai ke tingkat SD dan PAUD. Tujuannya untuk membentuk karakter unggul para siswa. Sekaligus mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah.
Ketua Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Suruh, Heri Suwarto menjelaskan kegiatan deklarasi sekolah ramah anak dan anti perundungan dikemas dalam acara bertajuk “Ngangsu Kawruh Bergerak Bersama” atau disingkat “SURUH BERGEMA”.
Kegiatan diikuti ratusan siswa PAUD, TK dan SD se Kecamatan Suruh.
“Kami juga ingin mempererat kerja sama dengan para perangkat desa untuk kemajuan bersama,” terangnya nya.
Acara juga dimeriahkan dengan tarian massal dan minum susu bersama Bunda PAUD Kabupaten Semarang Hj Peni Ngesti Nugraha.
Sebelumnya, sebanyak 240 siswa SMA sederajat se Kabupaten Semarang mengikuti seminar anti radikalisme dan pencegahan kenakalan remaja. Acara digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, belum lama ini.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha yang menjadi pembicara utama (keynote speaker) mengimbau para pelajar untuk tidak menyalahgunakan narkotika dan bahan berbahaya (narkoba) serta media sosial.
Bupati juga meminta para siswa untuk berani melawan kenakalan yang dilakukan teman sebaya. Sekaligus tidak melakukan tindakan nakal dalam pergaulan sebaya. Termasuk perundungan.
“Anak-anakku sekalian harus punya komitmen untuk menjalankan perbuatan yang baik dan meninggalkan yang buruk,” tegasnya. (muz)