JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Menjelang peringatan HUT ke-503 Kabupaten Semarang, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengadakan melakukan napak tilas di bekas kantor pemerintahan Kabupaten Semarang di Dusun Karang Kepoh Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.
Kegiatan diadakan Selasa (5/3/2024) malam diikuti Forkopimda, Pimpinan Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD), tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dusun Karang Kepoh merupakan saksi sejarah pusat Pemerintahan Kabupaten Semarang sementara yang di pindah akibat agresi militer Belanda II.
Bupati Semarang dalam kesempatan ini mengajak segenap masyarakat turut bersama-sama menjaga dan melestarikan cagar budaya warisan leluhur. Diharapkan generasi penerus masih dapat merasakan kearifan yang pernah diajarkan leluhur, diantaranya cinta Tanah Air khususnya cinta Bumi Serasi Kabupaten Semarang.
“Semoga melalui kegiatan HUT ke-503 Kabupaten Semarang dengan menggelar rangkaian tradisi budaya mulai dari ziarah makam leluhur pendiri Kabupaten Semarang, Merti Bumi Serasi dan jamasan pusaka leluhur, kearifan dan keagungan ajaran budi pekerti para leluhur kita dapat kita warisi dan wariskan kepada anak cucu kita kelak,” ujar Ngesti Nugraha saat menyampaikan sambutan.
Bupati Ngesti Nugraha juga berharap semoga Kabupaten Semarang semakin lebih maju dan lebih baik, masyarakat semakin merasakan ketentraman ayem, gemah ripah loh jinawe, dan mendapatkan keberkahan kesehatan dan rezeki dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
“Harapan kita sebagaimana moto HUT ke-503 kali ini yakni ‘Ketahanan Pangan Kuat, Industri Kreatif Melesat, Ekonomi Lokal Hebat!’ kita harapkan semua OPD dan semua elemen masyarakat dapat menciptakan inovasi-inovasi baru guna meningkatkan kesejahteraan baik di bidang pertanian, peternakan, UMKM dan sebagainya.” jelasnya.
Mengawali peringatan HUT ke-503 Kabupaten Semarang, Bupati sebelumnya telah melaksanakan ziarah di makam Ki Ageng Pandanaran I di Mugasari, Kota Semarang, pada Senin (4/3/2024), dilanjutkan ziarah makam Ki Ageng Pandanaran II atau Sunan Pandanaran di Desa Paseban Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, pada Selasa (5/3/2024).
Sebagaimana diketahui, pada masa Agresi militer Belanda II, pusat pemerintahan Kabupaten Semarang pernah berpindah dari Kanjengan Semarang menuju Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu. Kini yang masih tersisa berupa tembok, bangunan dan prasasti.
Saat masa itu terjadi agresi militer Belanda tahun 1947-1950. Adanya perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Semarang ini, kantor Bupati Semarang menempati rumah Kepala Desa Pager, Singa Wiredja.
Pada masa itu Bupati Semarang dijabat Soemardjito. Selain kantor bupati, katanya, seperti kantor kepolisian, kantor jawatan sosial dan kependidikan juga ikut pindah ke Dusun Karangkepoh, Desa Pager.
Kemudian pada masa Bupati Semarang Iswarto tahun 1969-1979 dibuatlah prasasti. Prasasti dibuat berupa tugu di persimpangan jalan.
Adapun bangunan bekas kantor Bupati Semarang yang hingga sekarang masih dipertahankan meliputi tembok bagian samping dan depan. Kemudian, bangunan ruang tengah yang dipenuhi gembyok, lumpang dari batu dan meja serta kursi. (dbs/muz)