Cagub Ahmad Luthfi Cerita Waktu Kecil Nakal Sekali, Sampai Dimasukkan Pondok oleh Orang Tuanya

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Cagub Jateng Ahmad Luthfi mengakui waktu mudanya nakal sekali. Saking nakalnya dia dimasukkan pondok pesantren oleh orang tuanya.

Hal itu dikatakan Ahmad Luthfi di depan 25 Kyai Khos se-Jawa Tengah, saat acara silaturahim 25 Kyai Khos se- Jawa Tengah dengan Palson 2 Cagub-Cawagub Jageng Ahmad Luthfi-Gus Yasin, di Hotel Gumaya, Jumat 25 Oktober 2024.

“Jadi kulo niki dulunya nakal sekali. Saking nakalnya sampai dimasukkan pondok oleh orang tua saya,” kata Ahmad Luthfi.

Dia mengaku waktu SMA di pondokkan di Al Islah Kediri pimpinan Kyai Toha. Empat tahun mengenyam pendidikan di ponpes salaf (tradisional).

iklan

“Tapi waktu mondok ya nuakal juga. Bolak balik dicukur gundul kulo niki,” ceritanya.

Baca juga:  Sukses Berkembang Bersama Karyawan

Selepas pondok pesantren, Ahmad Luthfi melanjutkan kuliah di IAIN (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Bahkan darah NU -nya makin kental dengan menjadi Ketua PMII (Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia).

“Kulo niki ya PMII, pokokmen soal ke NU-an wis ra perlu ditanyakan,” katanya lagi.

Salah satu Kyai yang mendengar kisah Ahmad Luthfi menimpali, sebetulnya Ahmad Luthfi itu polisi yang Kyai.

“Bayangin empat tahun mondok, kalau tidak jadi polisi, pasti pak Luthfi akan jadi kyai,” katanya.

Setelah lulus IAIN, Ahmad Luthfi mendaftar polisi hingga jadi Kapolda Jateng. Yang menarik, adik Ahmad Luthfi, Brigjen Zaenul Bahar, yang kini menjadi Komandan Korim Jogjakarta, dukunya juga mondok di pesantren.

Baca juga:  Indeks SPBE Tertinggi, Pemprov Jateng Raih ‘Digital Government Award’ dari Presiden Jokowi 

“Ceritanya, adik saya itu dulu berkali-kali daftar tentara tidak lolos. Akhirnya sama orang tua saya di pondokkan saja. Eh setelah mondok daftar tentara malah diterima,”cerita Ahmad Luthfi.

Pada pilkada gubernur Jateng 2024, Ahmad Luthfi maju dengan Gus Yasin. Keduanya mendapat no 2, untuk calon gubernur dan wakil gubernur. (*)

iklan