JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengajak masyarakat turut merayakan bulan film nasional sepanjang bulan Maret.
Kepala Pusbangfilm Maman Wijaya mengatakan bahwa peringatan hari film nasional merupakan perwujudan kecintaan masyarakat terhadap film Indonesia.
“Pada tanggal 30 Maret nanti, mari kita ramaikan bioskop untuk menonton film Indonesia yang akan diputar serentak di seluruh bioskop,” ujar Maman Wijaya dalam siaran pers, di Jakarta, Minggu.
Tahun 2017 yang lalu jumlah penonton film Indonesia meningkat cukup signifikan, tercatat lebih dari 40 juta penonton film Indonesia.
Hal tersebut meningkat sekitar 32 persen dari jumlah penonton film Indonesia tahun sebelumnya.
“Gerakan ayo nonton film Indonesia di bioskop merupakan gerakan sederhana yang konkret untuk mendukung perfilman nasional,” kata Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) ’56 Marcella Zalianty.
Marcella mengungkapkan, saat ini PARFI mendorong tersedia bioskop-bioskop rakyat di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses informasi.
Dewi Umaya Rachman dari Badan Perfilman Indonesia (BPI) menyampaikan salah satu hal strategis yang dicapai BPI bersama pemerintah, yakni Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Saat ini terdapat 9 SKKNI lingkup perfilman yang siap digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing para sineas Indonesia.
“Literasi perfilman itu penting, dan memang harus datang dari masyarakat,” kata Dewi.
Aktor sekaligus produser peraih film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) Darius Sinathrya mengungkapkan apresiasinya pada perkembangan perfilman nasional.
Dia berharap perfilman nasional diwarnai dengan film yang semakin beragam.
“Mudah-mudahan ke depan box office itu beragam genrenya. Semoga Pusbangfilm dapat mendorong lahir film-film yang bernuansa pendidikan dan kebudayaan,” ujar Darius.
Pusbangfilm bekerja sama dengan berbagai komunitas dan organisasi dalam memeriahkan bulan film nasional dan hari film nasional ke-68.
Kegiatan nonton bareng film Indonesia sepanjang bulan Maret ini diadakan pada 199 titik di seluruh Indonesia, menggunakan bioskop keliling, di sekolah yang dilengkapi dengan laboratorium seni budaya dan film, serta perguruan tinggi.
Selain itu, kegiatan nonton bareng dilakukan pada 17 negara bekerja sama dengan kedutaan-kedutaan besar Indonesia.
“Kita ingin hari film nasional menjadi perayaan seperti hari kemerdekaan,” ujar Maman Wijaya. (drh/ant)