JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES pada Senin (12/4) menyelenggarakan The #9 Series of Conservation Education on Asian Community dengan pembicara Mr. Yoji Sato, Chairman of EURASIA Foundation (from Asia). Hadir sebagai moderator sekaligus penerjemah, Dianni Risda, M.Ed. dari Universitas Pendidikan Indonesia, sekaligus merupakan koordinator Eurasia Foundation Indonesia dan Dr. Atika Wijaya sebagai Master of Ceremony, sekaligus sebagai Koordinator Program Eurasia Foundation di Jurusan Sosiologi dan Antropologi UNNES. Perkuliahan yang disampaikan dengan Bahasa Jepang ini diikuti oleh 187 mahasiswa dari prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, Ilmu Politik, Geografi, Sejarah, dan Ilmu Hukum.
Perkuliahan dengan tema “Toward Asian Community” secara garis besar membahas mengenai ego, manusia, kehidupan, dan substansi pokok. Ego tidak bisa diketahui letaknya, namun ego ada di dalam diri manusia. Ego tidak ada sejak manusia lahir melainkan terbentuk seiring dengan perkembangan manusia. Gabungan dari the self and the social self yang akhirnya membentuk ego.
“Apa itu manusia? tidak ada jawaban pasti yang menyebutkan bahwa kita ini manusia. Kita semua masih belum mencapai suatu tujuan agar bisa disebut manusia. Di dunia ini adalah 7,8 milyar ego, sehingga ketika kita sudah mempunyai tubuh yang sempurna dan berbuat baik, maka dapat dikatakan sebagai manusia. Kehidupan dalam bahasa Jepang terdiri dari dua huruf kanji yaitu sei dan mei yang mana kedua huruf tersebut memiliki makna yang berbeda. Sei adalah substansi dari hewan, tanaman, dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan Mei adalah semacam energi yang dapat membangkitkan seluruh makhluk hidup yang terlihat oleh mata”, ungkap Yoji Sato.
Ego, manusia, kehidupan, dan substansi pokok akan mendekatkan kita pada jawaban untuk menciptakan kedamaian dan atau kebenaran abadi. Lebih lanjut Yoji Sato menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya Eurasia Foundation (From Asia) didasarkan atas filosofi ego, manusia, kehidupan dan substansi pokok agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan manusia.
“Suatu kebanggaan bagi kami, Mr. Yoji Sato sebagai Chairman of EURASIA Foundation (from Asia) telah berkenan memberi kuliah pada mahasiswa. Kami berharap tradisi akademik ini terus berlanjut, sehingga ada banyak pengalaman dari berbagai tokoh dunia yang dibagikan kepada mahasiswa kami. Ke depan, kami berharap mahasiswa-mahasiswa inilah yang akan mampu mewujudkan visi Unnes sebagai universitas konservasi yang berwawasan internasional,” papar Asma Luthfi, S.Th.I, M.Hum, Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES.(rit)
