Covid-19 Masih Sulit Diprediksi, Pemkab Klaten Tak Henti Serukan 3 M

ilustrasy

JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten tak henti- hentinya menggaungkan pentingnya disiplin pakai masker ketika di luar rumah. Hal itu dilakukan mengingat kasus Covid-19 di kabupaten bersinar masih fluktuatif dan sulit diprediksi.

Koordinator Pusdalop Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Ronny Rokemito mengatakan sejak 7 bulan pandemi Covid-19, angka penularan virus corona masih fluktuatif. Zona penularan setiap pekannya juga selalu naik turun.

 

“Kalau kami menilai kasusnya fluktuatif, begitu juga dengan zoningnya. Sulit diprediksi dan naik turun. Bahkan sejak awal pandemi dulu, Klaten ini belum bisa diprediksi, kadang banyak yang sembuh dan tambah,” ujarnya, Selasa (20/10).


 

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan. Jumlah total kasus Covid-19 sejak awal pandemi mencapai 761 orang. Dari jumlah itu, tingkat kesembuhannya sudah 650 orang. Saat ini pasien yang dirawat atau isolasi masih 86 orang, dan sisanya 25 orang meninggal dunia.

 

Ronny mengaku beragam upaya dilakukan Gugus Tugas guna mencegah penularan Covid-19, mulai dari sosialisasi hingga pendisiplinan. Hanya saja memang masih ditemui kendala, misal sulitnya meningkatkan kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan.

 

“Kita kadang- kadang frustasinya ini kok angel men dikandani. Dan saya yakin masyarakat ini sebetulnya sudah tahu, tapi apa yang menyebabkan keengganan mereka. Apa ya harus ada peningkatan sanksi,” imbuhnya.

 

Pihaknya mengakui sanksi menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan disiplin warga. Sebab, sejak sanksi penahanan e-KTP selama 10 hari dan sanksi sosial diterapkan, jumlah pelanggar yang tidak memakai masker sangat berkurang. Berbeda jauh dengan awal- awal dulu.

 

“Memang ada penurunan yang melanggar, kalau di kota itu kebanyakan dari luar daerah. Jadi ya semakin kesini harusnya sudah mulai baik,” jelasnya.

 

Sementara itu Pjs Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko mengaku tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan harus lebih baik. Terutama mendekati Pilkada 2020, pihaknya meminta jangan sampai menimbulkan klaster baru.

 

“Harus dipantau ketat. Kuncinya sekarang adalah disiplin, pakai masket, cuci tangan, jaga jarak. Ya itu harus dilakukan, jangan sampai kendor masyarakat ini,” pungkasnya. (aya/rit)