Cuaca Ekstrem Ribuan Ikan di WKO Mati

RIbuan ikan yang mendadak mati di Waduk Kedung Ombo (WKO) Sragen. Foto: ARI SUSANTO /JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID,  SRAGEN — Ratusan petani keramba di wilayah Sragen Merugi Ratusan Juta. Lantaran Selama hampir sepekan ini  terjadi upwelling di Waduk Kedung Ombo (WKO). Kondisi itu mengakibatkan ikan di WKO mati mendadak.

Situasi ini berdampak pada puluhan petani Ikan keramba di WKO. Sudah 4 hari terakhir fenomena Ikan mati di WKO sudah berlangsung. Lantas upaya satu satunya untuk menyelamatkan ikan yang masih hidup dengan dipindahkan ke tempat lain yang lebih aman.

Kondisi di WKO dikenal dengan Upwelling. Fenomena ini hampir terjadi setiap tahunya di wilayah WKO yang meliputi 3 kabupaten, yakni kabupaten Sragen, Boyolali dan Grobogan. Jenis ikan di keramba yang mati antara lain Nila, Tombro, Emas, Mujair dan Patin.

Baca juga:  Pasutri asal Jombang Bawa Kabur 6 Sepeda Motor

Menurut petani keramba asal Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang Fugo, 34, memperkirakan jutaan ekor Ikan di keramba wilayah WKO mati mendadak. Lantas petani keramba di kawasan Ngandul dan sekitarnya mulai disibukan dengan pemindahan ratusan kotak keramba ke tempat lokasi baru yang lebih aman. “Ikan di keramba mati mendadak beberapa hari ini,” ujarnya Rabu (22/11).


Dia mengaku sedikit kerepotan memindahkan keramba ke tempat yang aman. Kondisi ikan terlihat lemas upwelling. Namun para petani juga gundah, lantaran usia ikan juga mendekati massa panen.

Dia menekankan Upwelling  menjadi bencana tahunan bagi para petani keramba di WKO. Karena muncul di sisi selatan WKO, maka petani Keramba sisi selatan bergegas memindahkan keramba mereka. Langkah ini menghindari kematian ikan yang lebih banyak.

Baca juga:  PKL Dirazia Nekat Kena Tipiring

Camat Sumberlawang Indarto Setyo Pramono membenarkan kabar adanya Upwlling di WKO. “Sudah ada laporan sekitar 3 hari terakhir. Kondisi ini akibat perubahan cuaca,” ujarnya.

Dia menyampaikan Ketika memasuki musim pancaroba dan terjadi perbedaan suhu air.Situasi tersebut mengakibatkan limbah sisa pakan naik ke permukaan dan mengganggu oksigen. Lantas mengakibatkan kematian ikan masal. Apalagi ikan dalam jumlah banyak dan padat di keramba tidak leluasa menghindar.(ars)