
JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Rasa duka masih dirasakan oleh Manjemen Hotel Dafam Semarang dalam mengenang almarhum Muhammad Tri Murtono alias Kidang Piano seorang musisi senior Kota Lunpia, yang menjadi ikon musik Hotel berbintang tersebut.
Guna mengenang dan mengabadikan kiprah Kidang Piano yang juga dikenal sebagai musisi multitalenta all genre dalam menginspirasi banyak pemusik muda semasa hidupnya. Hotel Dafam Semarang menghelat panggung musik bertajuk “Kidang Dalam Kenangan“ yang berlangsung di Picadelly Lounge.
Tidak saja penggemar, turut hadir dalam panggung musik yang dihelat sesuai dengan protkes covid-19. Sejumlah musisi dan grup band besutan almarhum, juga turut mengisi panggung musik Kidang Dalam Kenangan tersebut.
Dari sejumlah musisi dan grup band yang hadir yakni Red House, Timbang Konangan, Sobat Kidang Band, Semarang Blues Community dan Jam session para sahabat musisi, menjadi klimaks kenangan Kidang Piano dimata penggemar dan pecinta musik khususnya di Kota Semarang.
Ardian General Manager Hotel Dafam Semarang, mengatakan, jika panggung musik Kenangan itu, sengaja dihelat untuk memberi penghargaan khusus kepada Kidang yang telah banyak berkontribusi untuk Hotel Dafam Semarang.
“Almarhum Kidang Piano, merupakan sosok musisi yang tidak pernah mengenal rasa putus asa dalam memberikan sumbangsihnya untuk dunia musik khususnya di Semarang. Hotel Dafam Semarang, menjadi wadah ekspresi Kidang Piano bersama rekan musisi lainya untuk terus menggeliatkan dunia musik all genre yang dimainkan spesial dalam ragam konsep musik oleh almarhum,”ujar, Ardian usai acara, Minggu (12/7), malam akhir pekan lalu.
Dijelaskan, sukses panggung musik Kidang Dalam Kenangan ditengah pandemi tersebut, tak lepas dari kontribusi dan konsistensi para musisi dan Hotel Dafam Semarang untuk tetap menerapkan protkes covid-19.
“Kami batasi untuk tamu undangan yang hadir sesuai dengan tahapan protkes pandemi. Meski terbatas, panggung musik tersebut, tetap berlangsung lancar dan menjadi momen penting dalam dunia musik di Hotel Dafam dan kota Semarang,”imbuh, Ardian yang cukup kehilangan atas kepergian almarhum yang menjadi ikon musik hotel yang dikelolanya tersebut.
Secara bergantian para musisi, memberikan sumbangsih bermusiknya dan mampu menghidupkan kembali kenangan yang pernah dilakukan oleh almarhum Kidang Piano. Tak pelak, suasana pun menjadi haru biru dengan lagu-lagu hits all genre yang dimainkan sempurna oleh para musisi yang tergabung.
Selamat Jalan “ Kidang Piano “ dedikasi dan kontribusi yang pernah dilakukan semasa hidupnya dulu, terus menjadi kenangan yang tak pernah terlupakan untuk penggemar dan pecinta musik semua segmen. (ucl/muz)