JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Widi Prasetijono menegaskan prajurit TNI harus netral dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019 mendatang.
“Saya tegaskan seorang prajurit TNI harus netral menghadapi tahun politik 2018 pada Pemilihan Gubernur Jateng, dan 2019 akan berlangsung Pilpres,” kata Danrem disela acara pengarahan Komandan Kodim dan Koramil wilayah Korem 074/Warastratama, di Solo, Senin.
Menurut Danrem kewajiban seorang prajurit menjaga kenetralan dalam pesta demokrasi rakyat Jawa Tengah dan Indonesia pada 2019 mendatang. Pilgub Jateng akan berlangsung pada pertengahan 2018.
“Anggota TNI sebagai aparat yang terpenting melakukan pengamanan saat berlangsungnya pemilihan umum,” kata Danrem.
Pihaknya akan menindak tegas kepada anggota yang diketahui dan terbukti tidak netral pada Pilkada maupun Pilpres mnedatang.
Danrem mengatakan kegiatan apel tersebut sebagai tindak lanjut hasil rapat Danrem dan Dandim beberapa waktu lalu di Bandung. Apel ini merupakan konsolidasi internal untuk melaksanakan tugas ke depan, seluruh Dandim dan Danramil di wilayah Korem 074 Warastratama.
Menurut Widi, seluruh peserta apel dibekali berbagai ketentuan antara lain soal kesehatan yang harus diperhatikan oleh setiap prajurit. Anggota TNI harus lebih ingat soal kesehatan, dan juga terhadap keluarganya.
“Kesehatan anggota harus dijaga dalam persiapan melaksanakan tugas sebagai aparat pada tahun politik 2018 ini,” kata Danrem.
Tes Urine Selain itu, Korem 074/Warastratama secara mendadak mengadakan tes urine terhadap 20 anggotanya yang dipilih secara acak disela acara apel pengarahan tersebut. Kegiatan ini, untuk mengantisipasi adanya anggota yang terlibat dalam penggunaan narkoba, baik pemakai atau pengedar.
Menurut Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 074/Warastratama, Kapten Alfian Yudha kegiatan test urine tersebut diadakan secara rutin terhadap anggota Korem 074/Warastratama.
“Kegiatan tes urine dilakukan secara mendadak dan tidak ada pemberitahuan atau jadwal, pesertanya yang dipilih secara acak,” kata Kapenrem.
Menurut dia ada sebanyak 20 prajurit yang dipilih mengikuti tes urine, dan petugas tes urine melibatkan dari anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) dan dokter milite.(ant/udi)