Debat Kedua Pilgub Jateng, Pembangunan Infrastruktur hingga Mitigasi Kerusakan Lingkungan

KEBERSAMAAN: Kedua paslon Cagub-Cawagub Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin berangkulan sebelum mengawali Debat Kedua Pilgub, Minggu (10/11/2024) malam. FOTO: PRAST WD/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG– Paslon Gubernur (Cagub) Wakil Gubernur (Cawagub) Jateng Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) menyampaikan, bahwa seringkali pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan berdampak pada kerusakan lingkungan. Ia berjanji akan memerhatikan lingkungan dalam membangun infrastruktur dan ketahanan pangan.

Andika mulanya mengatakan pangan tidak hanya diproduksi di Jateng, tapi juga impor dari luar negeri. Sehingga kemajuan ketahanan pangan menunjukan keberhasilan pembangunan infrastruktur.

“Perkembangan yang positif dalam hal ketahanan pangan ini juga menunjukkan keberhasilan pembangunan infrastruktur kita mulai dari akses masuk ke Jawa Tengah, udara, laut, darat juga pembangunan infrastruktur yang mendukung penyediaan air untuk proses produksi pengolahan dan konsumsi,” ujar Andika dalam debat.

“Juga pembangunan infrastruktur jalan yang memberikan konektivitas untuk melayani titik-titik produksi pengolahan sampai dengan konsumsi tingkat masyarakat,” katanya.


Baca juga:  Politik Identitas Dikhawatirkan Berdampak Merusak Keutuhan Bangsa

Namun masalahnya, pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan berdampak kepada kerusakan lingkungan. Ia berjanji akan memperhatikan dan mengupayakan mitigasi kerusakan lingkungan.

“Pasalnya pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan berakibat langsung kepada kerusakan lingkungan. Kami secara umum akan selalu menyertakan pembangunan infrastruktur dan pembangunan ketahanan pangan dengan upaya untuk memitigasi kerusakan lingkungan sedemikian rupa sehingga proses perubahan iklim menjadi lebih moderat dibandingkan kecepatan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang terjadi sekarang,” sambungnya.

Paslon Ahmad Luthfi- Taj Yasin menyampaikan, ketika berkunjung ke Batang, bertemu dengan Pak Rozikin, seorang petani. Dia ingin pemerintah hadir membantu mewujudkan petani sejahtera. Ketika dia pergi ke Kebumen, ketemu Pak Sukamso, nelayan tradisional. Dia menyampaikan kesulitan mendapatkan solar dan pemecah gelombang. Ketika dia berkunjung ke Pasar Ungaran, berdialog dengan Bu Rahayu, pedagang tempe, yang menceritakan harapannya supaya dagangan laris dan harga stabil.

Baca juga:  Guyub Rukun Wartawan Ramaikan Lomba Mancing

“Dan masih banyak lagi masyarakat yang saya temui. Harapan dari mereka inilah, yang membuat saya semakin yakin bahwa sebagai pemimpin kita harus sungguh – sungguh Ngopeni. Ngopeni memerlukan keteladanan pemimpin. Saat ini saya memakai baju batik yang dibuat oleh Markonah asal Salatiga, sepatu saya buatan Demak. Ini adalah salah satu bentuk kami Ngopeni UMKM. Ngopeni-Ngelakoni adalah komitmen untuk mewujudkan visi Kami Jawa Tengah Maju dan Berkelanjutan,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Menurutnya, maju bararti kesejahteraan masyarakat meningkat. Menjadikan petani mudah mendapatkan pupuk, nelayan mudah mendapatkan solar, dan anak muda gampang mencari pekerjaan. Tidak ada lagi anak putus sekolah.

“Kedepannya, saya pastikan masyarakat Jawa Tengah akeh rejekine, sehat awake, tentrem atine. Itulah Jawa Tengah maju,” imbuhnya.

Baca juga:  PKS Kota Semarang Terima Masukan Saran dari Para Tokoh

Luthfi juga menjelaskan makna pemerintah berkelanjutan. Yakni melanjutkan prestasi pemerintahan Pak Bibit Waluyo dan Pak Ganjar Pranowo. Nguri-uri warisan Presiden Jokowi, dan selaras dengan kebijakan Presiden Prabowo.

“Kami berkomitmen akan melakukan Penghapuskan utang petani, nelayan, danpelaku UMKM, sebagaimana kebijakan yang sudah ditandatangi Presiden Prabowo,” tegas mantan Kapolda Jateng ini. (dtc/*jan/muz)