JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyatakan sangat kecewa dengan pembangunan taman di pusat pemerintahan di balai kota. Sampai saat ini kontaktor baru menyelesaikan taman 50% dan pembangunannya terancam terbengkalai.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Joko Santoso mengatakan, pembangunan taman terkesan terburu-terburu karena antara DED dan pelaksanaan pembangunannya dilakukan ditahun yang sama di 2017. Sehingga pelaksanaan pembangunan taman tidak berjalan dengan baik.
‘’Sebenarnya saya sangat mengapresiasi taman di balai kota, bisa meningkatkan citra pusat pemerintahan di Balai Kota Semarang. Tapi sayang terkesan terburu-buru, bahkan saya melihat baru 50%, padahal sisa waktu pekerjaan tinggal 10 hari, sangat tidak mungkin dapat diselesaikan’’, kata Joko Santoso saat sidak pembangunan taman bersama Wakil Ketua DPRD Kota Semarang lainnya, Wiwin Subiyono, Kamis (14/12).
Dengan keterlambatan progres pekerjaan ini, Joko menyatakan tidak mungkin pembangunan taman dapat dilanjutkan di 2018. Karena tahun depan tidak dialokasikan anggaran untuk melanjutkan kegiatan yang nanti belum diselesaikan. Dipastikan pembangunan akan terbengkalai dan diperkirakan baru bisa kembali dikerjakan di anggaran perubahan 2018.
Selain itu pembangunan gedung parkir tahap pertama di belakang komplek Balaikota Semarang yang menelan anggaran Rp 8,9 miliar terancam tidak selesai tepat waktu pada 25 Desember. Bahkan, pembangunan yang dimulai pada 5 bulan lalu itu tahun depan terancam mangkrak.
Jika pembangunan gedung parkir tersebut tidak selesai pada akhir tahun nanti, maka dipastikan tahun depan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya. Pasalnya di anggaran murni 2018 tidak terdapat anggaran untuk melanjutkan pembangunan gedung parkir tahap pertama. Yang ada alokasi anggaran untuk pembangunan gedung parkir tahap kedua yakni untuk parkir sepeda motor dan mobil. (sgt)