JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Komisi D DPRD Jateng meminta Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng mengebut semua perbaikan jalan yang ada di provinsi ini menjelan massa mudik Lebaran 2018. Dengan begitu, para pengendara dapat melalui jalur mudik dan jalur alternatif tanpa kendala.
Hal itu disampaikan anggota Komisi D DPRD Jateng, Much Ichwan saat menjadi pembicara utama dalam Dialog bersama Parlemen “Mudik, Jalan Layak dan Lancar”, di Hotel Quest Jalan Plampitan Kota Semarang, Senin (14/5).
Dari pantauan Komisi D ke sejumlah jalan provinsi, menurut dia, masih banyak jalan yang mengalami perbaikan sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan.
“Saya harap dinas teknis segera menyelesaikannya agar saat mudik nanti semua jalan bisa dilalui dengan lancar,” harap Politikus PDI Perjuangan itu.
Kondisi perbaikan jalan juga terjadi di Jalur Daendles (jalur Purworejo-Gombong) yang memiliki panjang 39 km. Ia sangat menyayangkan kondisi jalan itu karena selama ini jalan tersebut tanpa status sehingga tidak ada pihak yang bertanggungjawab terhadap perbaikan maupun pemeliharaannya. Padahal, jalur tersebut masih banyak dilalui para pengendara.
“Itu menjadi masalah karena tidak ada yang memerhatikan, padahal lalulintasnya cukup ramai. Tolong (jalan) itu dipikirkan juga,” ujarnya.
Soal tol, menurut dia, ada beberapa jalur yang sudah bisa dilalui. Namun, persoalan macet masih akan terjadi saat mudik lebaran nanti.
“Hal itu mungkin bisa dilihat Exit Toll Pemalang. Disana, nanti akan terjadi penumpukan karena kendaraan dari tol bertemu dengan kendaraan dari pantura,” ucapnya.
Tidak hanya jalan, perlintasan kereta api (KA) di beberapa wilayah juga diperhatikannya. Ia menilai sampai sekarang masih banyak perlintasan KA tanpa palang pintu sehingga sangat membahayakan pengendara.
“Dishub harus fokus pada persoalan palang pintu KA. Karena, saat kami (Komisi D DPRD Jateng) melakukan monitoring, sudah ada 11 palang pintu KA yang dianggarkan untuk segera dibangun,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Hanung Triyono selaku Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng mengakui kondisi jalan di pantura saat ini masih ada pemeliharaan. Untuk masa mudik, ia menyarankan para pengendara untuk tetap memakai jalan existing/ jalan lama, meski banyak perbaikan seperti pelebaran dan pembangunan jembatan.
Di jalur selatan, kata dia, juga masih ada penambalan seperti di Jalan Daendles. Pada H-10 lebaran, pihaknya tetap mengebut pengerjaannya.
“Untuk titik-titik rawan macet tol, dapat terjadi di sejumlah pintu tol (exit toll) seperti Krapyak, Salatiga, dan Boyolali. Saya berharap nantinya ada rekayasa lalulintas untuk memecah kemacetan, dengan mengalihkan ke jalur alternatif,” jelasnya.
Sementara, Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata Semarang Joko Setiyowarno menanggapi soal perkembangan tol di Provinsi Jateng. Menurut dia pintu Tol Tegal-Pemalang kemungkinan sudah bisa dilalui saat mudik lebaran tahun ini.
“Kalau untuk arah selatan, Salatiga-Boyolali, masih belum bisa. Saya berharap persoalan itu bisa disikapi agar semua (pengendara) jangan ke jalan tol saat mudik lebaran. Tidak hanya pengendara bermobil, pemudik motor juga harus diarahkan. Salah satunya dengan moda transportasi laut yakni kapal, yang memiliki kapasitas besar. Memang, paling mahal itu menggunakan kapal karena kisaran biaya per orang mencapai Rp. 1,2 juta untuk sekali berangkat,” kata Joko. (Adv/udi)