JATENGPOS. CO. ID, SUKOHARJO – Peristiwa tragis terjadi di wilayah desa Plumbon Mojolaban Sukoharjo, Sabtu (29/9/2024) malam sekira pukul 22.00 wib. Diduga salah sasaran, tiga pemuda dikeroyok sekelompok orang, tragisnya satu diantaranya meninggal dunia dan dua mengalami luka parah dan kini kritis dirawat di RS Kustati Solo.
Ironisnya, aksi penganiayaan tersebut divideo dan diunggah di media sosial hingga viral.
Atas peristiwa tersebut, Adi Nugroho, warga Bugel Polokarto, orang tua korban meninggal, melaporkan kasus tersebut ke Polres Sukoharjo didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Al-Ikhlas, Selasa (1/10/2023).
“Kami didampingi LBH Al Ikhlas melaporkan kasus ini ke Polres Sukoharjo kami minta keadilan untuk anak kami,” ungkap Adi, ditemui sebelum melapor, Selasa, didampingi Kuasa hukum korban, Ratno Agustio Hoetomo.
Ratno mengatakan pihaknya mendapatkan kuasa untuk mendampingi keluarga korban dan mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
“Kronologi sementara yang kami tahu, saat itu korban MAN (16) bersama dua temannya (identitas belum disebutkan) hendak mancing dibuktikan dengan peralatan mancing yang dibawa, mereka berlima masih menunggu dua teman lagi di sekitar lokasi dekat perlintasan rel Plumbon. Lalu terjadilah aksi massa pada ketiganya,” ungkap Ratno.
Ratno mengatakan penyebab atau motif penganiayaan belum diketahui pasti. Ada yang bilang mereka di tuduh pelaku klitih, jadi langsung di aniaya. Ada pula menuduh korban sasaran kelompok tertentu yang ternyata adalah salah sasaran.
“Sambil melaporkan kasus ini ke Polisi kami juga masih mencari bukti dan saksi mengenai masalah ini, penyebab dan pelaku penganiayaan yang menurut kami sangat sadis.” Imbuh Ratno.
Diketahui dari video yang viral tersebut, korban dipukuli banyak massa. Nampak pula korban yang sudah berdaya masih dipukuli, hingga berdarah darah.
Ketiga korban yang sudah tak berdaya dilarikan ke rumah sakit Kustati Solo, diketahui MAN yang masih berstatus pelajar kelas X di SMA swasta di Solo, meninggal dunia pada Senin (30/9/2024) pagi.
“Kami ingin menuntut keadilan, peristiwa ini sangat tragis dan jangan sampai masyarakat terprovokasi melakukan aksi aksi anarkis main hakim sendiri seperti ini, agar kejadian tersebut tidak terulang lagi,” tegas Ratno.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit melalui Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Dimas Bagus, membenarkan telah menerima laporan kasus tersebut.
“Kami sudah menerima laporannya, saat ini masih dalam penyelidikan. Mohon doanya kami bisa mengungkap kasus ini sampai tuntas,” tandas Dimas singkat. (dea/jan)