JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Diskusi Pilgub Jateng 2018 yang digelar Undip di Rektorat Kampus Tembalang Jumat kemarin menarik perhatian dengan menghadirkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Ganjar yang juga salah satu kandidat Cagub Jateng 2018 benar-benar mendapat kritikan dari akademisi Undip saat paparan kinerjanya yang cuma lima menit karena merasa tidak ada kepercayaan belum ada rekomendasi dari pusat.
Ganjar dalam paparannya menjelaskan banyak hal tentang kinerjanya dan terutama tentang pembangunan di Jawa Tengah. Di antaranya mulai masalah jalan rusak dan berlubang yang sudah membaik, serta birokrasi naik jabatan dilarang adanya gratifikasi.
“Saya sudah meminta kepada masyarakat Jateng, bila ada jalan rusak berlubang langsung dipotret lewat heandphone. Kemudian dikirim ke twiter saya dan pasti akan segera ada tindaklanjutnya segera diperbaiki,” urainya.
Dikatakan, dalam kepemimpinannya selama ini juga tegas tidak diperbolehkan ada maksud naik jabatan memberikan bingkisan. Dirinya sudah sering menegur ke banyak dinas, tidak boleh ada pemberian bingkisan ke atasan. “Paparan saya juga tidak banyak lebar, karena di sini status saya pencalonan gubernur rekomendasi juga belum turun,” pungkasnya.
Dosen Undip yang juga Ketua PWNU Jateng Muhamad Adnan hadir sebagai penyanggah juga mengkritik banyak kinerja Ganjar Pranowo.
“Saya juga kurang tertarik karena yang dipaparkan cuma lima menit, saya juga mengkritisi apakah gubernur sudah menepati janjinya untuk Undip saat kampanye dahulu dan sepertinya belum terpenuhi. Tadi soal jalan berlubang, dan sampai saat ini juga masih jalan rusak berlubang,” tegasnya.
Ditegaskan, program infrastruktur gubernur soal jalan tol juga mestinya dipikirkan manfaatnya. “Saya sedih lihat jalan tol di Jateng, banyak masyarakat yang dirugikan,” katanya. Dikusi kemarin dipimpin Rektor Undip Prof Yos Johan Utama dan dihadiri jajaran wakil rektor dan dosen. (gus/sgt)