JATENGPOS.CO.ID, MAJALENGKA – Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Majalengka mengakibatkan ratusan hektar sawah terendam. Kementerian Pertanian (Kementan) siap berikan bantuan mitigasi untuk mengatasi banjir.
“Saya ingin lokasi ini diperbaiki dan kembali difungsikan sebagai lahan pertanian sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Mentan SYL mengatakan, Kabupaten Majalengka salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional yang harus dipulihkan dengan kekuatan gerakan kedaulatan pangan. Menurut dia, Majalengka salah satu kabupaten subur yang berpotensi mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
“Karena itu pertanian adalah bagian dari gerakan yang harus kita bangun bersama. Sektor pertanian harus menjadi konsep pendidikan dan edukasi yang baik untuk menghidupkan perekonomian masyarakat luas,” kata Mentan SYL.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy memastikan, upaya pencegahan maupun penanggulangan dampak hujan berupa banjir di area persawahan tahun ini akan lebih efektif. Kementan, menurut dia, telah menyiapkan seluruh kebutuhan sarana prasarana.
“Pemerintah akan menyiapkan upaya pompanisasi untuk area banjir dan bantuan bibit . Silakan pemda koordinasi untuk menyiapkan pompanisasi jika masih terdapat genangan di sawah,” kata Sarwo Edhy.
Selain itu, Pemerintah akan memberikan bantuan bagi para petani yang sawahnya terdampak banjir.
“Bagi petani yang sawahnya memiliki asuransi tani, pemerintah akan memberikan kompensasi senilai Rp 6 juta per hektare.” ujar Sarwo Edhy.
Dia menjelaskan, kalkulasi kompensasi asuransi itu sudah diperhitungkan dan diperkiran cukup bagi petani untuk melakukan budi daya lahannya mulai dari pengolahan lahan, membeli benih, dan juga pupuk.
“Mengingat cuaca yang tidak menentu, kami terus dorong petani mengasuransikan lahannya sebelum tanam. Ini agar lebih aman dan nyaman dalam usaha taninya,” kata Sarwo Edhy.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah meminta petani memanfaatkan Asuransi Usaha Tanam Padi atau AUTP untuk meringankan dampak gagal panen. Sebab, dengan mendaftarkan diri pada AUTP, petani bisa mendapat bantuan benih untuk musim tanam selanjutnya.
“Kami berharap semua petani yang bercocok tanam padi masuk asuransi AUTP,” tutur dia.
Dijelaskan Iman, AUTP tidak terlalu membebankan petani karena per musim hanya membayar Rp 36 ribu per hektar. Saat musibah banjir seperti saat ini, petani bisa mendapat penggantian Rp 6 juta per hektar.
“Untuk mekanisme pendaftaran, petani yang ingin menjadi peserta AUTP, bisa berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan. Caranya juga mudah dan manfaatnya besar untuk petani,” ucap dia.
Saat ini, jumlah petani yang menjadi peserta AUTP di Kabupaten Majalengka masih terbilang sedikit. Sehingga diharapkan bisa lebih petani yang ikut serta.(*)