Dinas Perindustrian Dorong Kemajuan IKM

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Semarang terus mendorong para industri kecil menengah (IKM) terdaftar dalam sistem informasi industri nasional (Siinas). Pada 2024 ini, ditargetkan 150 IKM terdaftar dalam Siinas.

Sistem ini adalah sistem terintegrasi yang tidak hanya digunakan sebagai sarana penyampaikan data/industri kawasan industri tapi juga sarana mengakses berbagai fasilitas.

Kepala Disperin Kota Semarang, Tri Supriyanto mengatakan, Siinas dinilai perlu bagi para pelaku IKM. Dengan adanya Siinas, akan membantu pelaku usaha mengembangkan usahanya.

“Fasilitas Siinas busa menindaklanjuti berkaitan dengan permodalan. Misal, kita butuh dana, kalau izinnya komplit tida ada eksulitan. Itu memudahkan pelaku usaha,” ujar Tri, saat diseminasi dan temu usaha dalam pemanfaatan Siinas, di ruang Loka Krida Balai Kota Semarang, Kamis (28/11/2024).


Baca juga:  Jaguar Nomor 1, Optimis Menangkan Pilkada Semarang

Menurutnya, saat ini sudah 60 persen pelaku IKM di ibu kota Jawa Tengah terdaftar dalam Siinas. Bahkan, pada 2023 lalu, Kota Semarang menduduki ranking lima seluruh Indoensia dalam hal IKM yang terdaftar di Siinas.

“Pada 2024 ini, mudah-mudahan kita bisa ranking pertama se-Indonesia,” ucapnya.

Pihaknya terus melakukan jemput bola kepada para IKM agar segera mengisi Siinas. Diakuinya, dalam aksi jemput bola, biasanya ada kendala berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi.

“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan dan singkronisasi atau pembelajaran atau jemput bola, bisa teratasi dengan baik walaupun memerlukan waktu,” terangnya.

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Widodo menekankan, digitalisasi IKM menjadi sebuah keharusan untuk mengembangkan usahanya.

Baca juga:  Ganjar Sebut 80 Persen Petani Jateng Sudah Terdaftar dan Miliki Kartu Tani

“Kalau mau maju harus masuk dunia digital. Pelaku usaha IKM harus belajar memahami tentang bagaimana menggunakan alat-alat internet, marketing digital,” paparnya, saat menjadi narasumber.

Dis menyebut, temuan BPS menunjukan kendala utama pengusaha IKM adalah masalah marketing. Dengan pelatihan pemanfaatan Siinas, dia berharap akan semakin mendekatkan IKM dengan digitalisasi. Siinas ini tidak hanua sekedar pendataan namun mendekatkan pelaku usaha dengan bahan baku dan konsumen.

“Melihat data yang ada, masih kurang. Kami harap deluruh pelaku usaha bisa mengakses Siinas. Aplikasi market place mereka bisa akses. Dalam konteks industri, saya kira fasilitas siinas sangat membantu pelaku usaha,” jelasnya.

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman menambahkan, sangat mendukung program Dinas Pertanian dalam mendorong pelaku usaha memanfaatkan Siinas.

Baca juga:  Manajemen PSIS Semarang Sepakat Kompetisi Liga 1 2020 Dihentikan

“Wajib menyesuaikan kecanggihan teknologi. Kalau tidak diikuti, kasihan mereka. Ini penting. Digital ini akan membuat mereka tidak susah dalam berjualan,” tambah Pilus, sapaannya. (sgt)