JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Guna meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran kurikulum merdeka,Dinas Pendidikan Kota Salatiga menggelar workshop selama 2 hari.Kegiatan dimulai Selasa hingga Rabu(31/1_1/2)di Aula Dinas Pendidikan Salatiga.
Hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Nunuk Dartini, S.Pd, M.Si. Kabid Dikdas Budi Suprihatin Lutfi, S.T., M.M.Kasi SMP, ibu Sri Handayani Qosimiyati, S.Pd., M.Pd., serta narasumber
Bp.Nuryanta, S.Pd., M.Pd. Pengawas SMP dikbudpora kab. Semarang dan Tukijo penulis buku teks Bahasa Jawa. Hadir pula anggota MGMP Bhs Jawa SMP Kota Salatiga sejumlah 38 orang.
Kepada dinas mengatakan pentingnya melestarikan bahasa Jawa.Salah satunya melalui jalur pendidikan.
“Seiring kurikulum merdeka maka bahasa jawa harus adaptasi dengan regulasi yang ada.Hari ini dinas memfasitasi workhsop,”terang Kadinas kepada Jateng Pos.
Selama dua hari para peserta mendapatkan materi media pembelajaran, penulisan aksara Jawa, modul ajar diferensiasi, trik aksi nyata di PMM, dan model pembelajaran.
Nuryanta,M.Pd memantik materi penulisan aksara jawa dan ejaannya.Menurutnya masih banyak guru yang belum memahami aturan baku penulisan ejaan aksara Jawa.Selain itu untuk keberhasilan pembelajaran diperlukan kreasi media.
Menurutnya generasi muda Jawa saat ini perlu dibekali pemahaman tentang budaya Jawa agar mereka memiliki karakter njawani.
Sementara itu Tukijo sekaligus penulis buku teks kurikulum merdeka menyampaikan pentingnya guru mendesain pembelajaran.Salah satunya memahami penyusunan modul ajar(MA) dan pembelajaran diferensiasi.
Lebih lanjut ia mengatakan karakteristik kumer menjadi tantangan guru bahasa Jawa.Pasalnya para guru diberi keleluasaan merencanakan, melaksanakan dan melakukan essesmen pembelajaran.
“Pembelajaran bahasa Jawa menekankan unggah ungguh tapi juga harus berpusat pada siswa.Guru bisa mendesain mulai dari pemetaan gaya belajar dan kognitif siswa,”terang Tukijo.
Para peserta kemudian praktik langsung menyusun modul ajar berdiferensiasi.Mereka berkreasi dengan template yang ada maupun membuat baru.Pada prinsipnya desain diferensiasi menitikberatkan pada potensi siswa.Pembelajaran harus berpihak pada murid dengan segala potensinya.
Di akhir kegiatan kasi kurikulum Handayani,S.Pd.M.Pd memberi apresiasi kepada seluruh peserta.Menurutnya workshop paling serius adalah mapel bahasa Jawa.Ke depan dinas akan menganggarkan untuk kegiatan serupa. (*/tkj/jan)