Djarum dkk Masuk Sragen Dibutuhkan Puluhan Ribu Tenaga Kerja 

PABRIK GARMEN: Pabrik garmen yang berdiri di Sragen. Foto: ARI SUSANTO JATENG / POS

JATENG POSISI. CO. ID, SRAGEN – Tumbuhnya investasi di kabupaten Sragen memberi ruang ekonomi Masyarakat untuk bergerak. Pelaku UMKM dan Masyarakat sekitar mulai memanfaatkan peluang adanya investasi yang tumbuh. Keuntungan dari dampak positif investasi ini sedikit banyak sudah mulai dirasakan warga Sragen.

iklan

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sragen Dwi Agus Prasetyo menyampaikan pihaknya juga memantau dampak pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari buah investasi. Seperti pemasukan negara dari pajak, serapan tenaga kerja, UMKM yang muncul yakni parkir dan warung makan dan sebagainya.

“Dengan investasi yang masuk, yang pasti multiplier effect yang dirasakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sragen meningkat. Seperti dari Pajak PBB, BPHTB dan sebagainya. Kemudian saya lihat tempat parkir juga dimanfaatkan menggunakan lahan warga. Kemudian warung di sekitar Perusahaan untuk industri tumbuh berkembang,” ujarnya.

Lantas dia juga belum memantau pertumbuhan tempat kos di sekitar Perusahaan. Namun bisa jadi lantaran Kawasan yang tumbuh juga memungkinkan dimanfaatkan warga untuk kos. ”Saya belum memantau rumah warga jadi kos, tapi ya dimungkinkan,” ujarnya.

Dia memantau serapan tenaga kerja dari investasi patut disyukuri. Seperti dari pabrik rokok Djarum di Tlogotirto, Kecamatan sudah menyerap tenaga kerja 1300 orang. Kemudian PT Glory yang berkecimpung di industri textile saat ini sudah ada 3000 orang pekerja. Jika ada penambahan Gudang bisa mencapai 9000 – 10.000 pekerja.

Kemudian di mitra rubber Industry ada sekitar 500 pekerja. Lantas salah satu pabrik di Sambungmacan yang sedang proses Pembangunan, juga bakal membutuhkan 10.000 tenaga kerja.

Peluang kerja yang besar ini tentu harus dipersiapkan dengan matang. Lantaran investor tidak ingin menerima pekerja tanpa keterampilan. Sehingga salah satu Langkah yakni dengan bekerjasama dengan SMK untuk memenuhi kualifikasi dan kualitas pekerja.

“Dari Perusahaan pada umumnya sudah punya MoU dengan SMK-SMK yang ada, biasanya kelas XI dan XII sudah mendapatkan pendampingan pembelajaran terkait kebutuhan yang diinginkan, lantas siswa yang lulus lebih berpeluang disalurkan ke Perusahaan, bagian dari penerima manfaat investasi,” ujar dia.

Dwi Agus menambahkan juga banyak investasi yang masuk, termasuk yang nilai investasi tidak terlalu besar. Lantas dengan ini juga membuka peluang kesempatan kerja warga Sragen. (ars/jan)

iklan