JATENGOPOS.CO.ID, SURABAYA – Bagi Anda yang doyan hunting kuliner, coba deh datang ke Djoyoboyo Food Terminal Surabaya. Tempatnya sangat nyaman. Artistik. Unik. Kulinernya pun lezat! Sangat pas dengan selera #pesonamudik2018.
Suasana klasik sangat terasa. Anda bakal banyak menemukan ornamen-ornamen vintage di berbagai sudut. Ada tumpukan buku di sebuah koper. Ada juga dinding ya g berhiaskan buku-buku lama. Gambaran era kekinian juga terlihat. Ada wall painting keren yang siap menyapa. Dan semuanya, dijamin Instagramable!
“Yang doyan selfie, silakan mampir. Libur Lebaran bakal berkesan kalau experience-nya di-posting ke media sosial,” kata Menpar Arief Yahya, Minggu (10/6).
Kulinernya? Jangan ditanya lagi. Semuanya enak. Setidaknya ada 12 tenant makanan yang siap menggoyang lidah Anda. Yang senang pedas, bisa jajal menu sego pedes. Babat, paru, sapi, cumi, tuna, ayam, serta kulitnya juara. Harganya pun nggak bikin kantong bolong. Dengan kocek Rp 13.000. – Rp 25.000, Anda sudah bisa menyantap aneka kuliner yang lezat.
“Saya pernah hidup lama di Surabaya. Kalau soal makanan khas Jawa Timuran, saya rekomendasi ke sana deh. Makanan Surabaya itu tidak ada yang tidak bikin kangen,” tambah Menpar.
Kesan tenang dan santai, sangat terasa. Dan semua dibungkus dengan live music yang lagunya bisa direquest pengunjung. “Wow, tempatnya bagus ya,” tutur Aliyah Wachid, pengunjung asal Jakarta yang sedang mudik ke Surabaya.
Pilihan tempat makannya saja ada tiga. Dijamin nggak bikin boring. Yang pertama, ada main hall. Letaknya ada di dekat bar. Yang ingin sedikit eksklusif, bisa pilih ruang VIP. Sementara yang ingin narsis, gaya-gayaan, bisa pilih rusic garden. Inilah area yang paling disukai pengunjung. Suasananya sangat cozy. Nuansa kekiniannya juga dapet banget!.
“Nuansa seperti ini membuat tamu betah berlama-lama. Yang kebetulan mudik atau melintas di Surabaya, saya rekomendasikan ke Djoyoboyo Food Terminal,” tambahnya.
Momentum ini kemudian ikut disambar
Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana dengan statemen yang hangat. Kreativitas dan experience seperti itulah yang membuat Wonderful Indonesia bisa semakin sensitif terhadap peluang pengembangan pariwisata.
“Ini bisa menjadi “senjata utama.” Menggaet wisatawan lewat kuliner. Taste, selera lidah, makanan, bisa membuat orang ketagihan, jatuh cinta, dan kangen untuk mencari dengan jenis makanan itu lagi. Bagi saya, diplomasi kuliner merupakan soft power paling efektif untuk promosikan pariwisata Indonesia,” kata Pitana yang diamini Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.