JATENGPOS.CO.ID, Purwokerto – Para pemudik, terutama kalangan lansia dan penderita dengan riwayat stroke, diingatkan untuk menghindari dehidrasi saat melakukan perjalanan ke kampung halaman untuk berlebaran, kata dokter spesialis saraf, dr. Untung Gunarto Sp.S. M.M.
“Dehidrasi dan juga perubahan tekanan darah yang fluktuatif dapat berdampak kurang baik, terutama pada lansia dan khususnya penderita riwayat stroke, karena dikhawatirkan dapat berisiko kejadian stroke,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Rabu.
Oleh karena itu, dokter Untung yang praktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tersebut, mengingatkan masyarakat, khususnya penderita riwayat stroke, untuk meningkatkan asupan air minum selama melakukan perjalanan mudik.
“Apalagi jika perjalanan mudik ditempuh dalam durasi yang lama, maka konsumsi air minum, khususnya air putih, sangat perlu diperhatikan dengan saksama agar terhindar dari dehidrasi,” katanya.
Dia juga mengingatkan mengenai pentingnya pemudik menjaga stamina saat melakukan perjalanan mudik.
“Kelelahan karena perjalanan mudik yang jauh dan macet dikhawatirkan dapat mengakibatkan penurunan stamina, hal tersebut dapat diantisipasi dengan banyak istirahat dan memperhatikan asupan makanan serta minumnya,” katanya.
Bagi mereka dengan keluhan penyakit tertentu misalkan hipertensi, kata dia, perlu tetap mengonsumsi obat-obat rutin sesuai dengan anjuran dokter.
“Selain itu, sering berhenti untuk istirahat dan melakukan gerakan tubuh ringan pada fase-fase tertentu dan yang penting hindari merokok,” katanya.
Hal yang juga tidak kalah penting, kata dia, membekali diri dengan berbagai obat-obatan lainnya yang dibutuhkan selama perjalanan mudik.
Dia juga menambahkan bahwa perjalanan mudik yang melelahkan dapat memicu stres yang pada akhirnya menimbulkan nyeri kepala, migrain, dan vertigo
“Berdasarkan pengalaman saya, saat musim arus mudik dan arus balik banyak pasien yang datang karena mengeluhkan vertigo, migrain, dan nyeri kepala tegang, di mana pemicunya lebih banyak disebabkan stres situasional saat perjalanan jauh dengan tingkat kemacetan tinggi,” katanya. (fid/ant)