Dosen Sastra Inggris Undip Kenalkan Metode Penerjemahan Karya Sastra Cerita Pendek pada Penerjemah Pemula di SMAN 9 Semarang

PENERJEMAHAN : Dosen Sastra Inggris Undip Dr. Oktiva Herry Chandra, M.Hum memperkenalkan Metode Penerjemahan Karya Sastra Cerita Pendek pada Penerjemah Pemula di SMAN 9 Semarang. Foto : ist

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Penerjemahan karya sastra memiliki kekhususan dibandingkan dengan penerjemahan genre lain. Kekhususan ini membutuhkan prosedur dan strategi tersendiri dalam penerjemahan sebuah karya sastra.
Melalui pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Dr. Oktiva Herry Chandra, M.Hum, Fakultas Ilmu Budaya Undip memberikan pemahaman penerjemah pemula pada metode, prosedur dan strategi sehingga penerjemah ini memiliki dasar teori dan praktek yang mencukupi untuk menerjemahkan teks Sastra Cerita Pendek.

Pengabdian yang dilaksanakan di SMAN 9 Semarang ini fokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan keterampilan yang berbasis SDGs, khususnya pendidikan keterampilan berkualitas yang mendukung kesempatan belajar bagi siswa sekolah menengah di Semarang. Pengetahuan yang diperoleh dalam pengabdian ini dapat mereka gunakan untuk melakukan kegiatan sejenis pada jenis berbeda.

Baca juga:  Produsen Kimbo Silaturahmi Bersama Mitra Usaha

Disampaikan Herry, demikian sapaan Dr. Oktiva Herry Chandra, M.Hum, salah satu butir SDGs yang akan dikembangkan dalam pengabdian ini adalah butir 4, yakni pendidikan berkualitas, menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang termasuk Sekolah Menengah Atas di Semarang.

“Pengetahuan bahasa dan sastra merupakan komponen penting dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama pembangunan karakter siswa,” terangnya.

iklan

Herry menambahkan, bahasa mencerminkan cara berpikir sebuah masyarakat. Di dalam bahasa yang dipakai dalam komunikasi sehari-hari mengandung ideologi, nilai budaya, dan karakter masyarakat penuturnya. Yaitu, menjaga bagaimana masyarakat berbahasa menjadi unsur penting dalam pembangunan manusia seutuhnya.

Salah satu upaya untuk mempertahankannya adalah melalui upaya penerjemahan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. Pengetahuan terhadapa cara penerjemahan dengan baik akan dapat memastikan terjaganya ideologi, nilai budaya dan karakter masyarakat penuturnya.

Baca juga:  Kerusuhan Nyaris Terjadi Paska Kerusuhan Gara-gara Pilkades

“Ketika proses alih bahasa terjadi, penerjemah harus memiliki ketrampilan yang baik dalam memindahkan ide, nilai budaya, dan karakter melalui bahasa yang digunakannya. Dengan demikian, harapan yang dituju dalam pengabdian ini adalah memperdayakan kekuatan sektor pendidikan melalui pengetahuan dan ketrampilan menerjemahkan sebagai bentuk Upaya penguatan pendidikan yang berkelanjutan,” ujar Ketua Departemen/Program Studi Sastra Inggris FIB Undip ini.

Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan melibatkan peserta didik dan pelajar SMAN 9 Semarang melalui metode Lecturing dan Focus Group Discussion. Siswa akan memperoleh pengetahuan tentang motode, prosedur dan strategi penerjemahan melalui metode lecturing. Selama proses pembelajaran, siswa terlibat secara aktif dalam menggali pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran lewat arus komunikasi dua arah.

Baca juga:  Hendi Sebut Andika Perkasa Berkah Bagi Masyarakat Jateng

“Diskusi kelompok dimanfaatkan untuk pengembangan literasi pada beberapa jenis ragam karya sastra dan cara menerjemahkannya,” jelas Herry.

Simulasi praktik literasi penggunaan metode penerjemahan dilakukan dengan mendiskusikan beberapa hasil penerjemahan karya sastra. Dalam proses diskusi ini, siswa sudah diberi kemandirian untuk menyimak dan memberikan penilaian pada sebiuuah karya terjemahan.

“Pelatihan langsung dalam penggunaan metode penerjemahan dalam proses belajar mengajar tetap mengedepankan prinsip pendidikan keterampilan yang berkelanjutan berbasis SDGs,” pungkasnya. (biz/rit)

iklan