JATENGPOS.CO.ID. DEMAK– Banjir yang masih menggenang hingga kini membuat banyak warga Desa Sayung resah. Apalagi, air tak kunjung surut. Bantuan logistik juga sudah mulai berkurang. Guna meringankan beban mereka yang terkena musibah, Ketua DPC PDIP Demak Fahrudin Bisri Slamet kemarin memberikan bantuan berupa beras sebanyak satu ton kepada warga terdampak banjir.
Ada tiga desa yang menjadi perhatian Slamet yang juga wakil Ketua DPRD Kabupaten Demak ini, diantaranya adalah Desa Kalisari, Desa Prampelan, dan Desa Sayung. Tiga desa inilah yang paling terdampak banjir akibat melubernya Sungai Dombo yang sebelumnya dibuat untuk mengatisipasi banjir pada awal tahun 2000-an.
Namun bukannya mengatasi banjir, sungai ini malah menyebabkan banjir selama beberapa tahun terakhir. Yang semakin membuat prihatin, banjir di beberapa wilayah ini tidak bisa langsung surut. Hal ini dikarenakan air tidak bisa mengalir kembali ke sungai, karena letak sungai lebih tinggi dari perumahan warga.
“Atas nama pimpinan dewan dan DPC PDIP Kabupaten Demak, kami haturkan rasa empati kami kepada warga korban banjir,” ujarnya didampingi anggota DPRD Demak dari dapil Sayung, Khoeron.
“Kami selaku pimpinan dewan, selain memberikan bantuan juga turun untuk mencari solusi apa yang menjadi penyebab banjir dan bagaimana mencari solusinya. Supaya banjir di Sayung ini bukan lagi menjadi bencana tahunan,” imbuhnya. Menurut Slamet, Pemkab harus bisa mencari cara penanganan yang serius terkait bencana banjir ini. selain itu, Pemkab juga harus memberi skala prioritas supaya banjir tidak terjadi lagi.
“Minimal banjirnya bisa berhenti, kami harap penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir supaya masyarakat Sayung bebas banjir. Kita juga ingin agar kinerja pemkab lebih maksimal. Karena saat ini kita lihat logistik berkurang jauh,” tegasnya.
“Akan kita koordinasi bersama, dengan duduk bareng terkait permasalahan banjir. Kita tidak akan saling menyalahkan, supaya banjir tidak lagi menjadi momok di Sayung,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Desa Kalisari Saehul Hadi, mengatakan bahwa warganya yang terdampak banjir ada sekitar 1500 kk yang terdiri dari Dukuh Dempel, Dukuh Dilan, Dukuh Krajan Utara, dan Dukuhan.
“Saat ini masih ada sawah dan sekolah yang terkena banjir. Sehingga dikawatirkan banyak tanaman padi puso serta pendidikan yang terganggu,” pungkasnya. (adi/bis/sgt)