GROBOGAN – (Organisasi Siswa Intra Sekolah)OSIS merupakan organisasiyangterdiri dari beberapa anggota,dan satu ketua OSIS yang dipilih secara demokratis.Pemilihan ketua OSISdigelar setiap tahun,dengan pergantian kepengurusan .OSIS ini merupakan suatu wujud dalam mendukung penuh program program yang ada di sekolah tentunya berbagai program akademik dan non akademik.
Lembaga pendidikan formal tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan akhlak saja ,tetapi juga melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik salah satu praktik demokrasi di sekolah yaitu dengan mengadakan pemilihan ketua (Organisasi Siswa Intra Sekolah)OSIS,yang merupakan salah satu organisasi dalam lingkungan sekolah.
Langkah pertama dalam persiapan adalah pembentukan Komisi Pemilihann Ketua OSIS( KPKO).kemudian langkah kedua adalah tim Panwaslu( Pengawas Pemilu), PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan tim sukses .Sekaligus menetapkan calon ketua OSIS.
Memasuki awal kampanye dilakukan pemasangan poster dan slogan yang diusung masing-masing calon ketua OSIS,dilengkapi dengan biografi dan dipublikasikan melalui media majalah dinding sekolah dengan tujuan agar warga sekolah lebih mengenal calon ketua OSIS .Minggu pertama kampanye tim sukses masing-masing kandidat mempromosikan calonnya kekelas –kelas dengan sedikit yel –yel yang cukupseru dan menjadi nilai tambah bagi tim sukses yang kreatif.
Kampanye judga dilakukandengan orasi politik yang dilakukansetelah upacara hari senin,tujuannya untuk mengetahui sejauh mana calon kandidat berorasi dan menyampaikan visi dan misi yang ingin dicapai jika mereka terpilih menjadi ketua OSISLayaknya pemilu legislatif dan pemilu presiden dengan janji janji kampanyenya.Yang menarik dari rangkaian pemilihan ketua OSIS ini adalah adanya tim Panitia Pengawas Pemilihan Ketua OSIS yang mengawasidan mengontroljalannyapemilu dan kejadian yang menjadi catatan sebagai pembelajaran di sekolah,ketika kampanye salah satu tim sukses mendapat gangguan dari beberapa siswa yang mencoba mengganggu jalannya kampanye dengan cara provokatif.Dengan adanya ketidaknyamanan itu akhirnya tim sukses salah satu kandidat mengadukan ke Komisi Pemilihann Ketua OSIS(KPKO )sehingga terbitlah surat teguran.
Memasuki tahap pemungutan suara,Panitia Perhitungan Suara(PPS) dan TimPanwas Pemilos bekerjasama menyiapkan tempat pemunguta suara(TPS).Menariknya TPS yang didesain mirip dengan pemilu yang sesungguhnya ,dimulai dengan pendaftaran,pengambilan kartu,bilik suara,kotak suara dan adanya celup tinta untuk menghindari pemilihan ganda,walaupun dengan benda sederhana.Ini menarik dan samgat berharga dimana hampir semua siswa masih belum cukup umur.
Bantuan tim PanwasPemilos dengan mengawsi siswa untuk menuju ke TPS menjadikan mobilisasi siswa yang keluar kelas menjadi terkendali dan kegiatan belajar mengajarpun masih dapat berlangsung dengan lancar. walaupun beberapa menit terganggu dengan proses pemilihan ketua OSIS ini.Hasil pemungutan dan penghitungan suara dilakukan secara demokratis dan transparan serta disaksikan oleh guru ,siswa dan pembina OSIS.
Pelaksanaan pemilihan ketua OSIS dengan menggunakan sistem pemilihan ini merupakan sebuah proses pembelajaran demokrasi secara langsung bagi seluruh siswa.Sehingga kedepannya saat menghadapi pemilihan umum yang sesungguhnya para siswa tidak canggung lagi ,karena telah memiliki pengalaman pada saat di sekolah.Selain itu kegiatan ini menanamkan sikap jujur dan sportif bagi siswa.Bagi kandidat yang bersaing diharapkan dapat menerima hasil yang diperoleh dalam proses pemilihan yang dilaksanakan.Selain itu ketua OSIS yang nantinya terpilih diharapkan mamapu menjai sosok yang bisa memimpin dan memberikan contoh baik bagi temannya.
Proses /praktik demokrasi seperti ini masih jauh dari harapan .Kenyataanya masih banyak kekurangan, misalnya cara berkampanye kandidat yang visi dan misinya tidak disusun dengan baik,para peserta kampanye yang bicara sendiri saat kandidat menyampaikan visi dan misi.Walaupun masih banyak kekurangan praktik pemilihan ketua OSIS tersebut tetapi minimal dapat memberikan bekal pemahaman dan pelajaran langsung kepada siswa tentang demokrasi.Dengan harapan ditahun yang akan datang mereka akan menjadi pemilih muda untuk pemilu legislatif maupun presiden.Untuk itu perlu dikenalkan bagaimana iklim demokrasi sejak dini pada mereka,agar dapat menggunakan hak suaranya dengan bijak nantinya.