PURWOREJO – Dalam upaya memotivasi siswa, guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan juga bagi guru itu sendiri. Selain itu guru sebagai nara sumber dan fasilitator dalam penyampaian materi pelajaran harus mampu mayakinkan siswa bahwa materi pelajaran yang disampaikan memiliki nilai-nilai yang menguntungkan. Siswa diharapkan memeroleh dan menemukan hakikat dan nilai ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian diharapkan para siswa memeroleh sikap dan keyakinan bahwa proses pembelajaran yang dialaminya merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk meraih ilmu pengetahuan yang diinginkannya.
Proses pembelajaran sepintas kelihatannya merupakan proses sederhana yang terjadi antara guru dengan siswa. Namun demikian di dalamnya terkait sejumlah komponen instrumental yang kompleks dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Guru sebagai penyampai materi pelajaran tidak hanya sekedar menyampaikan bahan ajar namun dituntut untuk bisa memberikan kemudahan bagi para siswa dengan elaborasi yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Salah satu komponen yang dapat memudahkan siswa memahami materi ajar adalah pemanfaatan media pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran tersebut. Tanpa media, komunikasi tidak akan berjalan lancar dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Media pembelajaran terdiri dari berbagai klasifikasi mulai dari yang sederhana hingga yang rumit dan canggih. Dari yang berbahan dasar murah hingga yang mahal. Apabila sekolah tidak mempunyai anggaran yang cukup maka guru dan siswa dapat berusaha membuat sendiri dari berbagai barang bekas, peralatan sederhana, atau pemanfaatan lingkungan dan alam sekitar sebagai media pembelajaran.
Brangkas merupakan akronim dari Barang Bekas, media yang terdiri dari barang-barang bekas pakai berupa sampah kertas, limbah karton, limbah bok kemasan produk tertentu. Guru dapat memilih barang bekas atau limbah sebagai media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi ajar luas dan keliling bangun datar.
Media pembelajaran dengan barang bekas kertas diduga dapat meningkatkan hasil belajar luas dan keliling bangun datar, serta dapat memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar dengan elaborasi yang menyenangkan dan mudah memahami materi ajar.
Dalam proses pembelajaran sering terjadi hambatan-hambatan, baik yang datang dari pihak guru maupun dari siswa atau lingkungan. Hambatan-hambatan tersebut secara langsung atau tidak langsung akan memengaruhi suasana dan hasil belajar. Salah satu hambatan yang sering muncul adalah ketika guru harus menvisualkan suatu konsep yang tidak cukup dengan pembahasan secara lisan karena pembahasan lisan saja kurang membantu siswa memahami materi ajar dan kurang menemukan kolaborasi yang menyenangkan dalam pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran peranan guru masih sangat dominan walaupun dari guru sendiri telah berupaya untuk menjadi fasilitator disamping sebagai sumber informasi. Hingga saat ini guru masih sering dianggap sebagai orang yang mempunyai jawaban terhadap semua pertanyaan yang diajukan siswanya. Namun kenyataannya pengetahuan manusia sangat terbatas termasuk guru sehingga dibutuhkan sumber-sumber informasi lain dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan guru perlu diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan dan pengharapan siswa dengan berbagai sumber dan media informasi. Dengan demikian siswa yang kritis akan mendapatkan jawaban yang memuaskan dari sumber informasi lain dan media yang sesuai. Respon positif yang dimanifestasikan siswa dalam bentuk perbuatan belajar akan semakin nampak. Namun demikian menciptakan suasana pembelajaran seperti itu tidak mudah.
Guru dituntut mengembangkan kreativitasnya agar materi pembelajaran bisa diterima dengan baik oleh siswa. Disinilah muncul masalah-masalah dalam pembelajaran. Masalah bisa berasal dari berbagai faktor antara lain faktor dari siswa, guru, kondisi sekolah, anggaran keuangan, lingkungan sekitar, maupun kebijakan pemerintah.
Oleh
Nuraini, S.Pd. SD
Guru SDN Sigenuk, Pituruh, Purworejo