30.6 C
Semarang
Selasa, 29 April 2025

Pembelajaran Budi Perkerti di Sekolah Dasar

SEMARANG  – Profesi guru bukanlah profesi yang sederhana, karena tugas guru bukan hanya mentransformasikan ilmunya kepada peserta didik, tapi lebih dari itu guru berperan  memberikan arahan yang  baik dari sisi kognitif, moral lalu inovator dan guru juga harus kooperatif dalam menjalankan perannya tersebut. Dengan berbagai peran itulah maka guru tidak dapat dipandang sebelah mata tapi dipandang secara luas, karena guru tidak hanya mengajar semata, bahkan lebih dari itu.

Guru akan menemani siswa dimasa setiap perkembangannya, dimana perkembangan siswa terdiri dari perkembangan afektif, kognitif dan psikomotorik. Ketiga perkembangan tersebut berasal dari taksonomi Bloom yang dimunculkan Benjamin Bloom pada tahun 1956. Dimana perkembangan afektif itu berisi aspek intelektual, pengetahuan, dan ketrampilan berpikir. Sedangkan perkembangan kognitif terdiri dari perilaku yang menekankan perasaan, emosi, minat serta cara seseorang menyesuaikan diri. Terakhir adalah perkembangan psikomotorik dimana aspek ketrampilan motorik seperti menulis, menggambar ataupun atletik. Guru yang baik harus menjadi konselor bagi siswa – siswanya, sehingga guru harus mendalami  konseling agar dia sukses.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini penting sekali penanaman budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari, karena kita lihat kurang sekali sikap sopan santun anak-anak, contohnya apabila bertemu dengan guru kalau anak-anak jaman dahulu selalu hormat bahkan membungkukkan badannya, sedangkan anak-anak jaman now atau jaman sekarang malah pura-pura tidak melihat bahkan acuh tak acuh. Selain itu kita lihat tayangan televisi dan media cetak seperti surat kabar banyak kita saksikan tindakan krimininalitas dan amoral seperti pembunuhan, pemerasan, perampokan, pencurian, perselingkuhan, pornografi, pornoaksi, penggunaan obat-obatan terlarang atau narkoba dan lain-lain. Bahkan anak-anak Sekolah Dasar sekarang banyak yang sudah berpacaran, bisa dilihat di media sosial seperti facebook mereka memperlihatkannya dengan tidak malu-malu. Kita juga ketahui bahwa di internet beredar situs-situs porno yang sangat merusak moral anak-anak. Hal ini menjadi perhatian yang serius bagi kami terutama para pendidik, karena anak-anak adalah generasi penerus  yang merupakan ujung tombak dari  bangsa ini.

Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal menjadi tumpuan harapan untuk membangun karakter anak-anak penerus bangsa.Walaupun sebenarnya waktu yang lebih lama adalah di rumah bersama dengan orang tua, tetapi orang tua jaman now kebanyakan saking sibuknya bekerja sehingga menyerahkan pendidikan sikap atau karakter kepada gurunya di sekolah. Padahal sebenarnya perlu kerja sama yang baik antara guru dan orang tua murid di rumah, jadi apabila di rumah orang tua juga diharapkan memberikan pengawasan terhadap anaknya, misalnya dalam membuka internet dan menonton televisi selain diberi pengertian pada anaknya kalau yang dilihat yang positif saja juga perlu diawasi dalam penggunaan teknologi seperti televisi,hp, laptop, komputer dan lain-lain. Selain mengawasi orang tua juga sebaiknya memberikan contoh tidak di rumah terus memegang HP sehingga anaknya terlupakan. Sebaiknya tetap memberikan perhatian kepada anak dan bahkan tidak memegang Hp dan menonton televisi dari pukul 18.00 – pukul 21.00, sehingga orang tua lebih fokus kepada anaknya, karena anak-anak sangat butuh perhatian dari orang tuanya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), istilah budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Sehingga pendidikan budi pekerti dimaksudkan sebagai upaya mendidik siswa dengan pengajaran akhlak yang baik. Bila budi pekerti itu identik dengan akhlak yang baik atau mulia, maka pendidikan budi pekerti ialah mendidik agar siswa atau anak didik memiliki akhlak yang baik, atau berakhlak mulia.

Dahulu dalam KTSP pendidikan budi pekerti hanya ada  dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan  sehingga sekarang dalam setiap pembelajaran dalam kurikulum 2013 disisipkan pendidikan budi pekerti atau sekarang dikenal dengan sebutan karakter, karena pentingnya karakter yang baik seperti sopan santun, jujur, gotong-royong,mandiri,tolong-menolong,integritas dan lain-lain.

Apalagi sekarang dicanangkan oleh Pemerintah yaitu adanya sekolah PPK atau Penguatan Pendidikan Karakter yang diharapkan ikut menyukseskan program Pemerintah mengenai Revolusi Mental. Jadi dari jenjang Pendidikan Dasar atau SD sampai Pendidikan Menengah atau SMP dan SMA atau SMK.Diharapkan oleh Pemerintah, sehari-hari di sekolah tidak hanya pembelajaran semata tapi juga ada pendidikan karakter sehingga diharapkan dapat membentuk akhlak dan kepribadian yang baik seperti sopan santun, jujur, gotong- royong, mandiri dan lain lain.

Oleh :

Ervita Dwi Kusumasari, SPd. SD

Guru SDN Bendan Ngisor Semarang



Popular

LAINNYA

Terkini