JATENGPOS.CO.ID, – Di dalam usaha meningkatkan sikap kemandirian pada siswa dapat terjadi karena adanya faktor stimulus dari dalam dan dari luar. Upaya mengembangkan karakter mandiri siswa dengan memberikan stimulus dari luar yaitu dengan pemberian bimbingan secara kelompok pada mata pelajaran kewirausahaan di kelas. Pada proses pelaksanaan pembimbingan kelompok akan terjadi dinamika kelompok yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan kemandirian siswa, dimana anggota kelompok saling berinteraksi membahas topik yang diberikan oleh pimpinan kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab untuk lebih memperdalam materi dalam belajar berwirausaha, yang telah dibagikan oleh guru pembimbing atau guru pengampu kewirausahaan.
Secara konseptual pembelajaran kemandirian pada siswa dapat membantu perkembangan seluruh aspek kepribadian manusia ,sehingga manusia itu dapat mengusahakan kehidupan sendiri yang sejahtera. Tapi ironisnya pendidikan pada dewasa ini tidak mampu mendorong dirinya sendiri atau orang lain. Sikap guru dalam pembelajaran yang membuka peluang untuk pelajar memperoleh gerak atau ruang kerja seluas- luasnya dalam waktu kerja tidak dapat menonjolkan peranan mengajar di kelas. Sebagai contohnya, sikap guru yang hanya mengajarkan kewirausahaan sebatas teori dalam mata pelajaran kewirausahaan saja, siswa tidak diberikan kebebasan berkarya dan mempraktikan hasil dari teori yang didapat di sekolah.
Secara aspek kognitif saja maka belajar secara mandiri yang didapat dan dipahami konsep pengetahuan yang awet hanya sebatas dalam pengetahuannya saja, dalam aspek ketrampilan apa yang harus dikerjakan untuk mengembangkan pengetahuan tadi siswa kurang diberikan kebebasan. Pendidikan kewirausahaan mampu membekali peserta didik dengan berbagai kopetensi kewirausahaan yang nantinya akan membawa manfaat yang besar dalam kehidupannya.
Pada pendidikan kewirausahaan dirancang untuk menanamkan kopetensi dan nilai nilai yang diperlukan dalam mengenali dalam peluang binis, mengatur dan memulai usaha baru. Kompetensi yang diperoleh peserta didik tidak hanya sebatas kompetensi untuk menjual barang ataupun jasa seperti mindsed sebagian besar masyarakat yang menganggap wirausaha sebatas sebagai pedagang saja. Akantetapi di balik itu semua, sebagai guru telah menanamkan sikap mendiri pada siswa untuk mempertahankan dan mengembangkan jenis usaha yang dilakukan siswa.
Seringkali siswa dalam belajar berwirausaha itu tidak sabar untuk mengambil semua peluang jenis usaha yang ingin dilaksanakan, melalui berbagai jenis usaha pada saat yang bersamaan membutuhkan banyak sumber daya juga membagi fokus sehingga boleh jadi jenis usaha yang siswa rintis tadi akan berakhir dengan sebuah kegagalan. Didalam melakukan peluang usaha tidak pernah ada cara instans untuk menjadi seorang usahawan yang sukses. Seorang siswa harus melewati berbagai macam rintangan dan tantangan, bahkan hambatan yang akan selalu menggagalkan usaha kita.
Untuk menjadi usahawan yang sukses dapat mengikuti sepuluh langkah menjadi usahawan yang sukses. 1. cintai apa yang anda lakukan, 2. lakukan selangkah demi selangkah, 3. belajar dari orang lain, 4.belajar cara untuk bisa mempromosikan, 5. Berani merealisasikan usaha anda, 6. buatlah perencanaan usaha, 7. bangunlah reputasi usaha anda, 8.tidak ada kata terlambat untuk mengawalinya, 9. bangunlah tim kerja yang solid, 10. Waspada terhadap sikap kita.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan itu merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh siswa pada lembaga pendidikan untuk menanamkan pengetahuan, nilai- nilai , jiwa dan sikap kewirausahaan kepada peserta didik. Hal tersebut sangat diperlukan untuk mendidik karakter siswa yang tangguh supaya tidak mudah menyerah akan keadaan. Siswa diharapkan lulus dari SMK sudah bisa mandiri untuk memiliki usaha dan bisa menbuka lapangan pekerjaan sendiri tanpa menggantungkan mencari pekerjaan. Apalagi bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Hal ini bertujuan agar mampu menciptakan wirausaha wirausaha baru yang handal , berkarakter dan dapat meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat pada umumnya.
Dra. Handayani.
SMK Negeri 2 Sragen
