JATENGPOS.CO.ID, – Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (PAUD HI) adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi (Perpres No. 60 Tahun 2013).. Program PAUD HI diharapkan dapat membantu proses tumbuh kembang anak usia dini secara optimal, karena pada usia emas (golden age) 50% kecerdasan anak dikembangkan, dan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fundamental pendidikan.
Siapa yang bertanggungjawab melaksanakan program PAUD HI? Program PAUD HI menjadi tanggung jawab semua pihak, yakni keluarga/orang tua, masyarakat dan pemerintah. Adapun pihak-pihak yang harus terlibat dalam pelaksanaan program PAUD HI yaitu Satuan Pendidikan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BKKBN, Dindukcapil, BPM dan POLRES/POLSEK.
Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang PAUD HI, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin terpenuhinya hak tumbuh kembang anak usia dini dalam hal pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak. Pelaksanaan PAUD HI dilaksanakan secara simultan, sistematis, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal demi mewujudkan anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter sebagai generasi masa depan yang berkualitas dan kompetitif
Berdasarkan landasan yuridis tersebut, maka diharapkan semua lembaga PAUD dapat melaksanakan program PAUD HI. TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo juga menyusun dan melaksanakan program PAUD HI sebagai upaya memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi. Tindak lanjut dari program PAUD HI yang dilakukan TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo yakni menjalin kerjasama dengan berbagai instansi antara lain adalah Puskesmas Mranti, POLRES Purworejo, dan Universitas Muhammadiyah Magelang yang dikuatkan dengan MoU.
Untuk urusan di bidang kesehatan, gizi, dan perawatan anak didik, dapat menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan/Puskesmas atau poliklinik terdekat. Melalui kegiatan yang terprogram dan terjadwal, lembaga dapat mengundang petugas kesehatan untuk memeriksa kesehatan anak, dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak didik. Adapun kegiatannya antara lain penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, periksa mata, telinga, dan gigi. Anak juga praktik gosok gigi bersama setelah mendapat panduan dari petugas kesehatan khususnya dari dokter gigi.
Selain itu juga dapat mengundang ahli gizi tuk sosialisasi kepada orangtua wali yang dikemas dalam kegiatan parenting. Dari Dinas Kesehatan juga bisa mengundang psikolog dalam rangka sosialisasi tentang pengasuhan, kesehatan mental dan perkembangan psikologis anak.
Dalam upaya memberi perlindungan pada anak, lembaga dapat menjalin kerjasama dengan POLRES atau POLSEK setempat. Petugas dari kepolisian akan memberi sosialisasi-sosialisasi tentang cara-cara melindungi dan menyelamatkan diri dari bahaya. Misalnya sosialisasi tentang tertib berlalu-lintas, anak wajib memakai helm jika naik motor, memakai baju panjang untuk melindungi diri dari kejahatan seksual, dan sebagainya.
Sejak usia dini anak-anak harus dikenalkan dengan polisi, supaya mereka tidak takut. Maka kegiatan-kegiatan bersama Bapak/Ibu Polisi dikemas sedemikian rupa. Misalnya seperti di TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo, untuk melatih kedisiplinan, secara berkala mengundang pejabat POLRES sebagai Pembina/Inspektur upacara bendera, keliling kota naik mobil patroli polisi lengkap dengan badutnya.
Kegiatan-kegiatan dalam program PAUD HI menjadi sangat menarik karena materi – materi yang disampaikan kepada anak dijelaskan langsung oleh para ahlinya. Anak juga merasa senang karena ada suasana baru, tidak monoton belajar bersama guru kelasnya saja. Anak dapat bertemu langsung dengan tenaga professional sesuai keahlian masing-masing, dan tentu program tersebut dapat menginspirasi anak dalam bercita-cita.
Tempat kegiatan pelaksanaan program PAUD HI juga bisa berganti-ganti, tidak monoton di dalam kelas yang dikelilingi tembok yang membosankan, tapi bisa di alam terbuka, jalan-jalan keliling kota, atau dalam bentuk kegiatan outbond. Dengan begitu anak-anak selalu gembira, sehingga PAUD HI benar-benar menjadi program efektif dalam membantu tumbuh kembang anak yang cerdas ceria.
Pelaksanaan program PAUD HI juga melibatkan orang tua khususnya untuk pengasuhan. Harus ada kesepakatan bersama antara orang tua dengan lembaga dalam pengasuhan anak. Hal tersebut harus dilakukan agar sinkron antara pendidikan di sekolah dengan di rumah. Selain itu juga melalui kegiatan Kelas Inspirasi, orang tua dapat terlibat membantu kegiatan proses pembelajaran. Orang tua dari berbagai profesi secara berkala menjadi guru kelas dalam waktu sehari di kelas putra/putrinya. Hal ini tentu menyenangkan, karena anak merasakan suasana yang beda, dan profesi orang tua yang berbeda-beda tentu akan menambah wawasan anak karena materi yang disampaikan oleh orang tua untuk anak-anak juga beragam. Juga dapat mengundang Ustadz/Ustadzah untuk mengisi kegiatan pengajian di harihari besar agama.
Jadi tunggu apalagi? Secara serentak setiap lembaga harus menyelenggarakan PAUD HI. Melalui pelaksanaan program PAUD HI diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sehat, cerdas, ceria, berkarakter dan menjadi anak hebat yang siap menyongsong masa depanya.
Oleh :
Yulis Setyo Wati, S.Pd., M.Si.
TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo