28 C
Semarang
Sabtu, 14 Juni 2025

Lejitkan Kreativitas Guru di Era Kekinian

JATENGPOS.CO.ID,- Kualitas kehidupan guru sangat menentukan kualitas kehidupan suatu bangsa. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberdayaan kualitas sumber daya manusia. Salah satu kualitas terbaik yang seharusnya dimiliki seorang guru seiring dengan perkembangan zaman adalah kreativitas. Kreativitas menjadikan hidup lebih beragam dan bervariasi. Guru yang tidak kreatif akan membuat kehidupan menjadi monoton dan membosankan.

Mengapa kebanyakan guru sulit untuk kreatif? Ada beberapa hal yang dapat memenjarakan kreativitas dalam diri seorang guru. Di antaranya guru sudah terbiasa menjalani kehidupan yang monoton alias tidak bervariasi. Aktivitas yang dilakukan adalah rutinitas belaka atau itu-itu melulu setiap hari.

Kebanyakan guru juga enggan untuk belajar dan mencoba hal yang baru. Kehidupan yang cenderung mapan dan stabil membuat para guru berat untuk meninggalkan zona nyamannya selama ini. Yang lebih mengkhawatirkan adalah guru tidak tertarik untuk mengikuti perkembangan zaman dengan berbagai alasan. Padahal perubahan adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan. Apabila kita tidak kreatif dan inovatif, tentu kita akan ketinggalan kereta zaman.

Bagaimana cara melejitkan kreativitas guru di era kekinian?Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubahmindset(pola pikir) terlebih dahulu. Seorang guru harus memiliki pola pikir positif bahwa setiap orang punya potensi untuk kreatif. Jadi, setiap guru pasti bisa kreatif, asalkan dia mau dan mampu mengenali sisi-sisi hebat dalam dirinya, kemudian melatihnya sehingga menjadi kebiasaan.

Apabila seorang guru memiliki kehidupan yang kreatif, mudah baginya untuk melejitkan kreativitasnya di sekolah. Dua aspek utama untuk mewujudkan kreativitas di sekolah terutama dalam hal belajar mengajar adalah konteks dan konten.Konteks adalah lingkungan tempat mengajar, sedangkan konten adalah kekayaan materi yang ingin diajarkan kepada anak didik.

Dalam aspek konteks, seorang guru dapat berkreasi dengan mengubah kelas menjadi komunitas belajar yang aktif dan bersemangat, misalnya dengan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Guru yang simpatik, tidak mudah marah, senantiasa tersenyum, dan mau menjalin komunikasi yang bersahabat akan menularkan energi positif pada anak didiknya. Kreativitas mudah muncul saat guru dalam keadaan bahagia saat mengajar.

Lingkungan juga sebaiknya didesain secara fleksibel, baik soal pengaturan tempat duduk anak, pengadaan tanaman, pemanfaatan TIK, penggunaan musik klasik yang dapat menstimulasi kerja otak, maupun fasilitas lain yang mendukung pembelajaran.Selain itu, seorang guru yang kreatif dituntut mampu membuat strategi pembelajaran yang kontekstual. Adanya korelasi antara materi dengan kehidupan sehari-hariakan membuat anak didik lebih antusias dan mudah dalam menyerap ilmu yang diberikan.

Dalam aspek konten, menyiapkan presentasi untuk mengajar sangatlah penting. Hal inimenyangkut komunikasi dan gestur. Guru harus berlatih mengatur intonasi suara agar terdengar merdu dan bervariasi. Tentunya dibarengi dengan gestur dan ekspresi yang ramah dan bersahabat agar anak didik merasa nyaman dalam belajar.

Yang tidak kalah pentingnya adalah guru menyediakan fasilitasi yang beragam, baik yang berupa visual (gambar), auditori (suara), maupun kinestetis (gerak) karena gaya belajar anak didik berbeda satu dengan yang lainnya. Guru kreatif di era kekinian juga harus meninggalkan metode pembelajaran konvensional. Banyak metode pembelajaran sekarang ini yang berpusat pada anak didik dan mementingkan “how” (ketrampilan belajar dan mengajar), bukan hanya “what”(menghabiskan materi ajar sesuai kurikulum).

Pada akhirnya, kreativitas guru akan melejit apabila kebiasaan kreatif terus-menerus dilakukan secara berkesinambungan. Ingat, guru yang kreatif akan mencetak anak didik yang kreatif pula. Dan, anak yang kreatif berpeluang lebih sukses di masa depan daripada anak yang pandai.

Dwi Susanti, S.Pd.

Guru di SMP Negeri 1 Tirtomoyo Wonogiri



Popular

LAINNYA

Terkini