23 C
Semarang
Kamis, 19 Juni 2025

STAD Tingkatkan Kemampuan Siswa Menulis Pantun

Setiap pendidik tentunya ingin siswa kita berprestasi. Banyak cara mewujudkan agar siswa kita mendapatkan hasil memuaskan. Sebagai pendidik tentunya kita tidak lepas dengan kegiatan belajar mengajar di kelas.Banyak unsur yang memengaruhi agar siswa lebih mudah memahami materi yang kita berikan. Faktor tersebut berupa faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern antara lain: kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran,minat siswa terhadap KD yang disampaikan ,juga kondisi kesehatan siswa, sedangkan faktor ekstern antara lain: media pembelajaran,metode yang digunakan dalam pembelajaran, sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran . Saya mengajar Bahasa Indonesia di kelas VII di SMP Negeri 1 Purwantoro ,salah satu materi yang perlu disampaikan kepada siswa adalah pantun. Saya yakin pasti teman-teman yang lain yang mengajar di kelas VII juga mengajarkan pantun.

Ternyata kendala yang kita hadapi itu pasti ada. Saat memeriksa hasil menulis pantun siswa saya yang berjumlah 30,ternyata baru 63% siswa yang benar dalam menulis pantun berarti masih 37 % yang salah . Kesalahan itu disebabkan dalam menulis pantun tidak sesuai dengan syarat-syaratnya.Kesalahan tersebut misalnya: salah dalam menyatakan sampiran dan isi, rimanya masih salah, dan jumlah suku kata masih belum sesuai dengan syarat-syaratnya.Sebagai pendidik saya berusaha bagaimana caranya agar siswa dapat menulis pantun secara benar sesuai dengan syarat-syaratnya.Saya mencoba menerapkan metode STAD (Student Achievent Divisioner) pada kelas yang sama dengan materi yang sama.Metode pembelajaran STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif .

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.(Sugiyanto,M.Si). Ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Lie (Zory) adalah (1) Saling ketergantungan positif, (2) Interaksi tatap muka, (3) Akuntabilitas Individual,dan (4) Keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan.(Sugiyanto, M.Si).Untuk menerapkan metode pembelajaran STAD langkah yang saya lakukan, kelas saya bagi menjadi tujuh kelompok. Setiap kelompok ada yang beranggotakan empat sampai lima siswa. Tiap kelompok membuat satu bait pantun dengan cara bediskusi dengan memperhatikan syarat-syaratnya.

Metode pembelajaran STAD ini didalamnya ada pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif.Interaksi tatap muka memaksa siswa untuk saling berdialog ,dari sini akan tercermin konsep pembelajaran teman sebaya. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar tiap anggotanya.Karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompoknya.Selain hal tersebut dalam pembelajaran dengan metode STAD juga mengembangkan keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi. Setelah siswa selesai berdiskusi , pekerjaan tiap kelompok dikumpulkan. Hasil tiap-tiap kelompok ternyata sudah benar dalam membuat pantun sesuai dengan syarat-syaratnya .Jadi, yang semula secara individu masih sekitar 63% yang dapat menulis pantun dengan benar, setelah menggunakan metode pembelajaran STAD 100% siswa telah dapat menulis pantun dengan benar.

Dari pengalaman yang saya alami ini terbukti sudah bahwa metode pembelajaran STAD mampu meningkatkan kemampuan siswa menulis pantun dengan benar.Saya pribadi mengajak teman-teman seprofesi untuk menerapkan metode STAD dalam pembelajaran menulis pantun.Saya yakin kita pasti menginginkan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.

Endah Kartikasari S.,S.Pd.
Guru SMP Negeri 1 Purwantoro



Popular

LAINNYA

Terkini