spot_img
31.5 C
Semarang
Rabu, 25 Juni 2025
spot_img

Media Papercraft Solusi Belajar Matematika

Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang mempunyai fungsi untuk memperjelas pesan yang disampaikan sehingga hasil akhirnya dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif, baik di dalam maupun di luar kelas. Kenyataan peserta didikĀ  kelas VI Semester 2 SD Negeri 3 Sindurejo, saat pembelajaran matematika masih mengalami beberapa hambatan. Khususnya pada kompetensi dasar pengenalan konsep bangun ruang, unsur-unsur bangun ruang, nama-nama bangun ruang beserta ciri-ciri dan rumus volumenya. Peserta didik sering salah menyebutkan nama bangun ruang yang ada. Penjelasan dari guru kurang memanfaatkan penggunaan media pembelajaran sehingga pemahaman peserta didik kurang.

Upaya megatasi masalah tersebut, maka guru akan menggunakan media papercraft sebagai solusi belajar matematika khususnya bangun ruang. Bangun ruang adalah bangun yang mempunyai tiga ukuran, yaitu panjang, lebar, dan tinggi (Barnett: 2001). Menurut Parno (2014) bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi atau pun volume. Sedangkan Papercraft adalah seni membuat sebuah objek dari bahan dasar kertas dengan cara menggunting, melipat, dan menempel pola yang telah didesain sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Papercraft pengembangan dari origami, tetapi bentuk papercraft lebih menyerupai bentuk aslinya (Hasan, 2012). Penerapan media papercraft dalam proses pembelajaran hanya memerlukan media kertas karton atau manila yang disesuaikan dengan tema atau konsep bangun ruang yang akan dipelajari dan alat/bahan lain seperti penggaris, pensil, gunting, lem dan lembar kegiatan peserta didik.

Adapun tahapan penerapan media papercraft dalam proses pembelajaran sebagai berikut 1) Tahap persiapan, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 peserta didik. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama proses pembelajaran dengan media papercraft berupa karton atau kertas manila, penggaris, pensil, gunting dan lem. 2) Tahap kedua proses penerapan, terdiri atas peserta didik mengambil bahan papercraft, membuat pola jaring-jaring bangun ruang, menggunting pola jaring-jaring bangun ruang yaitu prisma, limas, tabung dan kerucut secara bertahap. Kemudian kegiatan melipat dan menempel pola sampai terbentuk sebuah bangun ruang. 3) Tahap ketiga pengembangan materi. Materi dapat dikembangkan tentang ciri-ciri dari berbagai nama bangun ruang dilihat dari jumlah sisi, rusuk, dan titik sudutnya. Pertanyaan yang diberikan misalnya berapakah jumlah sisi, rusuk, dan titik sudut dari bangun ruang prisma segi empat, limas segi tiga, kerucut, limas segi empat dan limas segitiga. Selain itu, peserta didik diminta mengisi tabel yang sudah disediakan di mana peserta didik dapat langsung menghitung sendiri unsur-unsur bangun ruang yang ditanyakan, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban sendiri. 4) Tahap keempat penutup. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan umpan balik serta refleksi proses pembelajaran dan refleksi konsep dengan fasilitator guru sekaligus kesimpulan dan penguatan dari hasil karya bangun ruang peserta didik.

Penggunaan media papercraft bangun ruang pada kegiatan membuat pola, menggunting, melipat, dan menempel bahan kertas manila tersebut sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk melatih motorik halus. Di samping itu, peserta didik juga belajar untuk berkreasi dan berimajinasi. Peserta didik dapat belajar memahami konsep bangun ruang secara jelas. Peserta didik juga belajar dengan antusias. Hal tersebut menjadikan tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal.

Sugeng Purnomo, S.Pd.SD

Ā Guru Kelas VI SD Negeri 3 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

spot_img

TERKINI